Kunjungan Jokowi di Riau, Rapat hingga Tinjau Lokasi Kebakaran Hutan

Rabu, 18 September 2019 | 08:22 WIB
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI Presiden Joko Widodo meninjau penanganan kebakaran lahan di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Pelalawan, Riau, Selasa (17/9/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo telah mengunjungi langsung Provinsi Riau yang tengah dilanda kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap pekat.

Jokowi bertolak ke Riau pada Senin (16/9/2019) pukul 17.00 WIB, dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Pesawat Kepresidenan yang membawa Jokowi dan rombongan mendarat di Pangkalan TNI AU Roesmin Noerjadin, Kota Pekanbaru, pukul 18.28 WIB, ditengah pekatnya kabut asap.

Langsung rapat

Setelah mendarat, Jokowi langsung menuju Hotel Novotel, Pekanbaru, untuk menggelar rapat penanganan kebakaran hutan dan lahan.

Di ruang rapat sudah hadir sejumlah pejabat terkait. Pejabat itu di antaranya Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Baca juga: Moeldoko: Jangan Ada yang Mikir Pak Jokowi Sekarang Berubah

Hadir juga Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, serta Kepala BNPB Doni Monardo.

Turut hadir gubernur, bupati, wali kota, pangdam dan kapolda setempat.

Saat membuka rapat, Jokowi mengungkapkan penyesalannya atas kondisi kebakaran hutan dan lahan yang sudah terlanjut meluas.

Ia mengatakan, harusnya setiap musim kemarau pemerintah pusat hingga daerah bisa mencegah dan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.

Namun, untuk tahun ini Kepala Negara mengakui ada kelalaian sehingga kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan kabut asap pekat terjadi di berbagai titik.

"Setiap tahun sebetulnya sudah tidak perlu lagi rapat seperti ini, otomatis menjelang musim kemarau itu semunya harus sudah siap. Sebetulnya itu saja. Tapi ini kita lalai lagi sehingga asapnya jadi membesar," kata Jokowi.

Baca juga: 4 Upaya Pemerintah Padamkan Kebakaran Hutan

Padahal, Jokowi menyebut gubernur sudah memiliki perangkat hingga ke tingkat desa. Begitu juga Pangdam dan Kapolda. Belum lagi jajaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Kita memiliki semuanya tapi perangkat ini tidak diaktifkan secara baik. Kalau infrastruktur ini diaktifkan secara baik saya yakin yang namanya satu titik api sudah ketahuan sebelum sampai jadi ratusan titik api," ucap Jokowi.

Kepada gubernur, bupati dan wali kota di Riau yang wilayahnya tengah dilanda kebakaran hutan dan kabut asap pekat, Jokowi menegaskan peran pemerintah daerah sangat penting dalam pencegahan dan penanganan Karhutla.

"Sekali lagi, kalau tidak ada dukungan pemda, ini adalah pekerjaan besar yang sulit diselesaikan," kata Jokowi.

Presiden Joko Widodo Bersama Jajaran Menteri, salah satunya Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan di Desa Merbau, Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa (17/9/2019).DOK. Humas Kementerian Sosial Presiden Joko Widodo Bersama Jajaran Menteri, salah satunya Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan di Desa Merbau, Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa (17/9/2019).
Upaya dan doa

Pada Selasa paginya, Presiden mengawali kegiatannya dengan melaksanakan ibadah shalat istiska di Masjid Amrullah Kompleks Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru.

Salat Istiska ini dilakukan untuk meminta hujan kepada Allah SWT. Bertindak selaku imam adalah Dr Khairunnas Jamal MAg. Sementara bertindak sebagai khatib ialah Dr H M Fakhri, MA.

Dalam doanya selepas ceramah, khatib memimpin doa untuk memohon hujan agar kebakaran yang melanda lahan di Provinsi Riau dan wilayah lainnya lekas padam.

"Insya Allah hujan akan turun. Semoga dalam waktu yang singkat Allah turunkan hujan. Hujan yang menghilangkan kabut asap ini. Hujan yang mendatangkan rahmat," ucap khatib.

Baca juga: Jokowi Ikut Salat Istiska Minta Turun Hujan di Riau

Setelah shalat, Jokowi menyampaikan kepada wartawan bahwa pemerintah telah mengerahkan segala upaya untuk menangani kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.

"Segala usaha sudah dilakukan. Yang di darat (pemadaman) sudah semuanya, tambahan pasukan kemarin sudah saya perintahkan juga. Kemarin datang totalnya 5.600 (pasukan)," ujar Presiden.

Selain itu, pihaknya juga terus melakukan water bombing di lokasi karhutla. Setidaknya, sebanyak 52 pesawat dikerahkan untuk melakukan pemadaman tersebut.

Ada juga pesawat. Pesawat penyemai awan juga diterjunkan untuk membuat hujan buatan di sekitar lokasi kebakaran.

"Ini mau berangkat (pesawat penyemai) hujan buatan. Hari Jumat lalu juga sudah kita perintahkan, sudah diterbangkan dan alhamdulillah saat itu di Indragiri Hilir juga hujan turun. Ini sekarang kita lakukan lagi menabur garam," kata Presiden.

Baca juga: Ketika Jokowi Pakai Mobil Rental Kunjungi Lokasi Kebakaran di Riau...

Tinjau lokasi

Usai memberi keterangan ke awak media, Jokowi pun berangkat ke lokasi kebakaran hutan dan lahan dengan menggunakan helikopter. Lokasi yang ditinjau berada di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Kota Pekanbaru.

Saat meninjau, Kepala Negara sempat bertanya sejumlah hal kepada beberapa aparat yang bertugas memadamkan kebakaran.

Menurut mereka, api yang telah membesar membuat penanganan membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Saya tanya tadi TNI dan Polri yang ada di sini sudah berapa hari (bertugas). Sudah lebih dari satu bulan. Lebih dari satu bulan," ucap Jokowi.

Seorang polisi berusaha memadamkan api yang menyala di suatu lahan di Palangkaraya, 14 September 2019. dok BBC Indonesia Seorang polisi berusaha memadamkan api yang menyala di suatu lahan di Palangkaraya, 14 September 2019.
Oleh karena itu, Jokowi kembali menegaskan pentingnya menjaga komitmen dari seluruh pihak untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

"Pencegahan itu lebih efektif. Pencegahan itu tidak membutuhkan biaya banyak. Lebih efektif. Tapi kalau sudah kejadian seperti yang kita lihat sekarang ini, sudah kerja yang luar biasa (sulitnya)," ujarnya.

Apalagi, Presiden melanjutkan, lahan yang masih terus diupayakan pemadamannya tersebut merupakan lahan gambut yang memang relatif lebih sulit untuk ditangani.

"Apalagi di daerah gambut seperti sekarang ini. Lebih sulit lagi. Kelihatan sudah padam, (tapi) api di bawahnya masih menganga," ucapnya.

Baca juga: Moeldoko Sebut Pangdam dan Kapolda Dievaluasi Usai Kebakaran Hutan Padam

Langkah hukum

Lewat pantauan dari udara, Jokowi melihat lahan yang terbakar sangat luas. Kepala Negara pun menduga kebakaran hutan dan lahan ini disengaja dan terorganisasi.

"Kalau kita lihat luasannya (lahan) besar sekali. Ini terorganisasi. Nanti coba ditanyakan Pak Kapolri penanganannya secara detail," kata Jokowi.

Jokowi memastikan Polri akan melakukan upaya penindakan hukum bagi pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran yang menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Kunjungi Lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau, Ini 5 Pernyataan Jokowi...

Ke depannya, Kepala Negara berharap agar masing-masing pihak menjalankan komitmen pencegahan kebakaran hutan dan lahan agar peristiwa yang terjadi saat ini tak terulang kembali.

"Perlu kita ingatkan agar pencegahan oleh desa, camat, bupati, bhabinsa, bhabinkamtibmas, polsek, koramil adalah yang pertama harus dikerjakan. Kalau sudah kejadian akan sulit," ujarnya.

Setelah meninjau lokasi, Jokowi pun kembali menuju Pangkalan TNI AU Roesmin Noerjadin untuk kembali ke Jakarta.

Penulis : Ihsanuddin
Editor : Bayu Galih
Page:

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden