Pada Selasa paginya, Presiden mengawali kegiatannya dengan melaksanakan ibadah shalat istiska di Masjid Amrullah Kompleks Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru.
Salat Istiska ini dilakukan untuk meminta hujan kepada Allah SWT. Bertindak selaku imam adalah Dr Khairunnas Jamal MAg. Sementara bertindak sebagai khatib ialah Dr H M Fakhri, MA.
Dalam doanya selepas ceramah, khatib memimpin doa untuk memohon hujan agar kebakaran yang melanda lahan di Provinsi Riau dan wilayah lainnya lekas padam.
"Insya Allah hujan akan turun. Semoga dalam waktu yang singkat Allah turunkan hujan. Hujan yang menghilangkan kabut asap ini. Hujan yang mendatangkan rahmat," ucap khatib.
Baca juga: Jokowi Ikut Salat Istiska Minta Turun Hujan di Riau
Setelah shalat, Jokowi menyampaikan kepada wartawan bahwa pemerintah telah mengerahkan segala upaya untuk menangani kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.
"Segala usaha sudah dilakukan. Yang di darat (pemadaman) sudah semuanya, tambahan pasukan kemarin sudah saya perintahkan juga. Kemarin datang totalnya 5.600 (pasukan)," ujar Presiden.
Selain itu, pihaknya juga terus melakukan water bombing di lokasi karhutla. Setidaknya, sebanyak 52 pesawat dikerahkan untuk melakukan pemadaman tersebut.
Ada juga pesawat. Pesawat penyemai awan juga diterjunkan untuk membuat hujan buatan di sekitar lokasi kebakaran.
"Ini mau berangkat (pesawat penyemai) hujan buatan. Hari Jumat lalu juga sudah kita perintahkan, sudah diterbangkan dan alhamdulillah saat itu di Indragiri Hilir juga hujan turun. Ini sekarang kita lakukan lagi menabur garam," kata Presiden.
Baca juga: Ketika Jokowi Pakai Mobil Rental Kunjungi Lokasi Kebakaran di Riau...
Usai memberi keterangan ke awak media, Jokowi pun berangkat ke lokasi kebakaran hutan dan lahan dengan menggunakan helikopter. Lokasi yang ditinjau berada di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Kota Pekanbaru.
Saat meninjau, Kepala Negara sempat bertanya sejumlah hal kepada beberapa aparat yang bertugas memadamkan kebakaran.
Menurut mereka, api yang telah membesar membuat penanganan membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Saya tanya tadi TNI dan Polri yang ada di sini sudah berapa hari (bertugas). Sudah lebih dari satu bulan. Lebih dari satu bulan," ucap Jokowi.