Zulkifli Hasan: Itu Bahasa Amien Rais yang Paling Halus..

Jumat, 19 Juli 2019 | 06:00 WIB
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais (tengah) menunjukkan buku berjudul Jokowi People Power saat jeda pemeriksaan untuk Shalat Jumat di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/5/2019). Amien Rais diperiksa sebagai saksi atas kasus dugaan makar dengan tersangka Eggi Sudjana.

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai PAN Zulkifli Hasan mengapresiasi pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengenai kemenangan pasangan Joko Widodo dan Kiai Haji Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019.

Diketahui, Amien meminta semua pihak memberikan kesempatan kepada presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin selama lima tahun ke depan.

"Pak Amien kan mengatakan, kita beri kesempatan kepada pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf sampai lima tahun. Itu bahasa Pak Amien. Saya kira, itu bahasa yang paling halus ya," ujar Zulkifli saat dijumpai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Baca juga: Amien Rais: Jokowi Itu Mudeng Demokrasi

Apabila dimaknai, lanjut Zulkifli, pernyataan Amien tersebut merupakan sebuah bentuk dukungan kepada pemerintahan baru agar bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi ke depannya.

"Agar pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf sukses memimpin Indonesia, sehingga kita berubah menjadi lebih baik, lebih adil dan lebih sejahtera ya. Saya kira subtansinya sama," lanjut dia.

Meskipun diakui dukungan mengalir, namun soal apakah PAN akan bergabung ke koalisi partai politik pendukung pemerintah atau tidak, Zulkifli menjawab normatif.

Baca juga: Amien Rais: Berikan Kesempatan kepada Jokowi-Maruf Selama 5 Tahun

Menurut dia, dalam sistem kenegaraan Indonesia, tidak dikenal sebagai oposisi permanen atau pendukung pemerintah permanen. Semuanya sesuai dengan dinamika politik yang terjadi, baik di skala nasional, maupun di daerah.

"Kita itu negara Pancasila. Oposisi atau tidak, itu tidak tepat. Bisa saja di pusat kota tidak bersama, atau bersama, tapi di daerah berbeda. Contohnya di Lampung kami dengan Golkar sama partai-partai lain. Di Sulawesi Selatan kita bersama PDI-P dan Nasdem," lanjut dia.

Diberitakan, Amien Rais meminta semua pihak memberikan kesempatan kepada presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin selama lima tahun ke depan.

Baca juga: Jaga Keseimbangan Oposisi, PAN Disarankan Tetap di Kubu Prabowo

Namun, ia juga meminta masyarakat mengawasi jalannya pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Karena itu, ia mengingatkan partai-partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak perlu berebut kursi menteri.

"Soal kekuasaan berikan kepercayaan dan kesempatan yang utuh ke Jokowi dan Ma'ruf Amin dengan menterinya. Nanti lima tahun kita awasi," ujar Amien saat ditemui di Kantor DPP PAN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019).

"Dan itulah imbas demokrasi. Kalau itu (pembentukan koalisi pemerintahan) terjadi, kita enggak usah seperti gempa bumi," lanjut dia.

 

Kompas TV Ada yang berbeda dari sikap Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais. Dulu, Amien Rais sering mengkritik sampai menyerang Presiden Joko Widodo. Seperti kritikannya pada program bagi-bagi sertifikat yang dilakukan Jokowi. Amien Rais menyebut program bagi-bagi sertifikat sebagai pengibulan. Amien Rais juga pernah menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo tak layak dipilih kembali karena cenderung otoriter. <blockquote> &quot;Kita mau bilang kasar nggak jadi ya. Ini Presiden nggak benar ya, membiarkan partai politik pecah, ulama dipecah-pecah, bahkan seluruhnya berbagai ormas-ormas juga mau pecah,&quot; ucap Amien Rais pada 16 Januari 2019 </blockquote> Sikap Amien Rais berbeda setelah Prabowo Subianto bertemu Presiden Terpilih Joko Widodo di stasiun MRT Lebak Bulus hingga ke kawasan Senayan pada Sabtu, 13 Juli 2019. Setelah pertemuan Prabowo dan Jokowi, Amien Rais menyatakan memberikan kesempatan kepada pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi selama 5 tahun ke depan. <blockquote> &quot;Jadi saya menyampaikan sebaiknya teruskan merajut merah putih, teruskan bangsa ini bersatu jangan sampai pecah, tetapi soal kekuasaan berikan <em>fair chance,</em>kesempatan yang utuh<em> </em>kepada Pak Jokowi dan Pak Ma&rsquo;ruf Amin dengan para menterinya nanti 5 tahun kita awasi kita <em>check and balance&quot; ucap Amien Rais pada Senin, 15 Juli 2019.</em> </blockquote> Bahkan, Amien Rais menyebut tak ada lagi cebong dan kampret, yang ada cebong bersayao sebagai tanda pendukung Prabowo Subianto dan Jokowi atau Joko Widodo sudah akur. #amienrais #pertemuanjokowiprabowo #sikapamienrais



Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden