Ketum PBNU Minta Masyarakat Tolak Politik Uang

Selasa, 16 April 2019 | 15:52 WIB
KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Said Aqiel Siradj, mengimbau masyarakat untuk ikut menyukseskan Pemilu 2019 dengan memberikan suaranya dan menolak praktik politik uang. Menurutnya, praktik politik uang adalah tanda kegagalan demokrasi.

"Saya imbau kepada seluruh warga negara Indonesia, khususnya NU, mari sukseskan pesta demokrasi. Mari pilih partai politik dan capres-cawapres sesuai hati nurani, jangan terpaksa karena politik uang," ujar Said saat menghadiri dialog PBNU bertajuk "Memperteguh Semangat Kebangsaan dalam Bingkai NKRI" di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2019).

Baca juga: Bawaslu Ponorogo Amankan Rp 66 juta Diduga untuk Politik Uang Pileg 2019

Ia menegaskan, tanda kegagalan demokrasi muncul ketika motivasi pemilih datang ke TPS hanya untuk mendapatkan keuntungan sesaat, seperti uang.

Namun, lanjut Said, jika motivasi masyarakat datang ke TPS karena ingin bersama-sama membangun demokrasi, maka hal itu menandakan karakteristik masyarakat Indonesia yang bermartabat dan berbudaya.

"Demokrasi itu sebuah sarana yang untuk membangun negara lebih baik. Jangan jadikan demokrasi sebagai sarana untuk meraih tujuan kelompok tertentu, itu tidak terpuji," tegasnya.

Baca juga: Wakil Bupati Padanglawas Utara Jadi Tersangka Dugaan Politik Uang

Ia meyakini masyarakat Indonesia bermartabat dan berakhlak. Dirinya juga meminta para pemilih dan peserta pemilu saling menjaga integritas demokrasi negara.

"Saya yakin semuanya memiliki komitmen bersama menjaga, mengawal, dan merawat keutuhan bangsa," pungkasnya.

Kompas TV Bawaslu Kabupaten Ponorogo telah menangkap seorang warga yang diduga merupakan relawan salah satu calon legislatif. Untuk mengusut kasus ini, Bawaslu Kabupaten Ponorogo telah memeriksa pihak pelapor dan terlapor yang diduga terkait dengan politik uang. Dugaan politik uang di pemilu legislatif ini awalnya diketahui warga di wilayah Kecamatan Jenangan, Ponorogo. #PolitikUang #Ponorogo #Bawaslu



Editor : Krisiandi

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden