Megawati dan Airlangga Bahas Menghidupkan Kembali GBHN

Selasa, 17 Juli 2018 | 12:31 WIB
Istimewa Pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Senin (16/7/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu topik yang dibicarakan dalam pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Senin (16/7/2018) kemarin adalah penataan sistem dan kelembagaan politik nasional.

Dalam siaran pers resmi PDI Perjuangan, Selasa (17/7/2018), Airlangga sepakat bahwa Golkar komitmen mendukung Jokowi. Dukungan itu juga harus disertai agenda penataan sistem dan kelembagaan politik nasional agar sesuai dengan Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa.

Salah satu usulnya adalah membentuk tim kajian amandemen UUD 1945 dan mendorong penguatan MPR RI.

Baca juga: Airlangga Hartarto Temui Megawati

"Di kalangan Golkar masih banyak politisi senior. Kami usulkan untuk membentuk tim kerja untuk melakukan kajian bersama terhadap proses amandemen dan kemudian memperjuangkan bagaimana MPR RI memiliki kewenangan di dalam menetapkan Garis Besar Haluan Negara," ujar Airlangga.

Mendengar demikian, Megawati menanggapi serius. Ia sejalan sepemikiran dengan usulan Airlangga tersebut.

Ia kemudian bercerita bagaimana proklamator Soekarno mengumpulkan lebih dari 600 doktor demi merancang Pola Pembangunan Semesta Berencana sekitar tahun 1960.

Baca juga: Pertemuan Batu Tulis Tepis Kabar Renggangnya Komunikasi Jokowi dan Megawati

Pola pembangunan semesta tersebut, menurut Megawati, harus dikaji kembali apakah bisa diterapkan pada era saat ini.

"Pola pembangunan semesta tersebut harus dipelajari kembali dan ditangkap ruhnya sebagai haluan negara yang menjabarkan Pancasila agar Indonesia berdaulat, berdikari, dan berkebudayaan," kata Megawati.

Pertemuan tersebut diketahui juga dihadiri oleh Sekjen Partai Golkar, Lodewijk Freidrich, Ketua Bidang Politik Puan Maharani, dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kriatiyanto.

Kompas TV Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat menemui Sekjen PDI Perjuangan di kantor DPP PDI-P di wilayah Menteng, Jakarta Pusat.



Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden