Rusia Protes Tak Dilibatkan dalam Investigasi Malaysia Airlines MH17

Rabu, 19 Juni 2019 | 20:30 WIB
BBC Pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh pada Juli 2014 menewaskan seluruh 298 penumpang dan awaknya.

MOSKWA, KOMPAS.com - Pemerintah Rusia, Rabu (19/6/2019), melakupan protes karena tidak dilibatkan dalam investigasi jatuhnya Malaysia Airlines MH17 meski sudah secara proaktif ingin bergabung.

Tim investigasi gabungan ini terdiri atas para penyidik dari Australia, Belgia, Malaysia, Belanda, dan Ukraina.

Pemerintah Rusia tahun lalu bersikukuh bahwa misil yang dilepaskan dari sistem pertahanan BUK ditembakkan pasukan Ukraina.

Rusia menambahkan, sistem persenjataan tersebut sudah berada di Ukraina sejak masa Uni Soviet.

Baca juga: 3 Warga Rusia dan 1 Pria Ukraina Jadi Tersangka Penembakan Pesawat MH17

Sementara itu, Belanda dan Australia pada Mei tahun lalu secara resmi menyebut Rusia bertanggung jawab atas tragedi itu.

Sebelumnya, tim penyidik internasional menetapkan empat orang tersangka terkait penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17 di atas wilayah pemberontak Ukraina pada 2014.

Tim yang dipimpin Belanda itu mengatakan segera menuntut warga Rusia Igor Girkin, Sergey Dubinskiy, dan Oleg Pulatov.

Satu tersangka lain adalah warga Ukraina Leonid Kharchenko terkait dalam tragedi yang menewaskan 238 orang tersebut.

"Hari ini kami menerbitkan surat penangkapan internasional untuk para tersangka pertama yang akan kami tuntut. Mereka akan ditempatkan dalam daftar buronan nasional dan internasional," kata Wilbert Paulissen, kepala kepolisian nasional Belanda.

Sementara itu, Jaksa Fred Westerbeke mengatakan, keempat orang itu dinyatakan sebagai tersangka karena membawa senjata BUK Telar ke wilayah timur Ukraina.

Tim investigasi ini pada Mei 2018 mengatakan, sistem anti-serangan udara BUK tersebut berasal dari brigade ke-53 AD Rusia yang berbasis di kota Kursk.

Keluarga korban mengatakan, telah mendapat informasi pengadilan atas keempat orang itu akan dimulai pada 2020.

Meski keempatnya kemungkinan besar akan diadili secara in absentia karena Rusia tidak pernah mengekstradisi warganya untuk menjalani proses hukum di negara lain.

"Sebagai langkah awal, saya amat puas. Saya gembira bahwa pengadilan akan segera dimulai dan nama-nama tersangka sudah diumumkan," kata Silene Frederiksz, yang kehilangan putra dan menantunya dalam tragedi itu.

Lebih jauh, Silene mengatakan, secara pribadi dia menyalahkan satu orang yang memungkinkan tragedi itu terjadi.

"Tuan (Vladimir) Putin. Sebab, dia yang membuat semua ini terjadi. Dia menciptakan situasi ini. Dia adalah orang yang paling bertanggung jawab," ujar Silene.

Baca juga: Rusia Disebut Tembak Malaysia Airlines MH17, Mahathir: Buktinya Mana?

Sementara itu, salah satu tersangka Igor Girkin alias Igor Strelkov membantah, pemberongtak Ukraina terlibat dalam bencana tersebut.

"Saya hanya bisa mengatakan, pasukan pemberontak tidak menembak jatuh Boeing itu," kata Girkin kepada kantor berita Interfax.



Penulis : Ervan Hardoko
Editor : Ervan Hardoko

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden