Rusia: Ada Bukti Ukraina yang Tembak Jatuh Malaysia Airlines MH17

Senin, 17 September 2018 | 19:55 WIB
AFP Reruntuhan pesawat MH17 milik Malaysia Airlines berada di Belanda untuk diteliti penyebab kejatuhannya.

MOSKWA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Rusia, Senin (17/9/2018), merilis informasi terbaru untuk mendukung klaim bahwa misil yang menjatuhkan Malaysia Airlines MH17 pada 2014 ditembakkan militer Ukraina.

Dalam sebuah jumpa pers, Kemenhan Rusia mengatakan, untuk pertama kalinya merilis nomor seri misil BUK yang merontokkan pesawat Boeing 777 itu.

Kemenhan Rusia mengatakan, misil itu dibuat dan dikirim ke Ukraina di masa Uni Soviet dan tidak dikembalikan ke Rusia setelah Uni Soviet bubar.

Baca juga: Menlu Rusia: Tak Ada Bukti Rusia Tembak Jatuh MH17

Selama ini, Rusia membantah telah bertanggung jawab atas tragedi itu dan membeberkan sejumlah teori bahwa Kiev yang menjadi dalang penembakan.

"Misil dengan nomor seri 886847379 diproduksi untuk sistem pertahanan BUK pada 29 Desember 1986. Misil itu dikirim dengan kereta api militer dengan nomor 20152," kata seorang pejabat Kemenhan Rusia, Nikolai Parshin kepada kantor berita RIA Novosti.

Nikolai menambahkan, unit militer yang menerima misil itu berbasis di Ukraina, yang waktu itu masih menjadi bagian Uni Soviet.

Lebih jauh Nikolai menambahkan, informasi soal nomor seri misil dan pengangkutannya ke Ukraina sebenarnya masuk katagori "amat rahasia".

"Setelah Uni Soviet pecah, misil itu tidak dibawa kembali ke Rusia dan menjadi milik angkatan bersenjata Ukraina," lanjut Nikolai.

Pemerintah Rusia mengatakan, telah mengirimkan informasi soal misil ini kepada para penyidik yang berada di Belanda.

Kemenhan Rusia juga membantah kebenaran rekaman video yang digunakan komisi investigasi internasional untuk menunjukkan misil tersebut dipindahkan ke wilayah Ukraina yang dikuasai pemberontak.

Pesawat Boeing 777 milik Malaysia Airlines itu terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur. Pesawat itu jatuh di luar kota Donetsk yang dikuasai pemberontak pada 17 Juli 2014.

Akibat insiden itu sebanyak 298 penumpang dan awak pesawat tewas. Sebagian besar korban adalah warga negara Belanda.

Usai tragedi itu, Uni Eropa menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia dengan alasan bahwa pemberontak Ukraina yang disokong Rusia menjadi pelaku penembakan MH17.

Baca juga: Putin: Rusia Harus Dilibatkan dalam Penyelidikan MH17

Seorang penyidik Belanda mengatakan, tim pencari fakta menyimpulkan pesawat itu ditembak misil BUK dari sebuah brigade militer Rusia yang berposisi di barat daya kota Kursk.

Pada Mei lalu, Belanda dan Australia secara terang-terangan menuding Rusia berada di balik penembakan tersebut.

Penulis : Ervan Hardoko
Editor : Ervan Hardoko

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden