Ridwan Kamil Akui Isu Pilpres Gerus Perolehan Suaranya di Pilkada Jabar

Rabu, 4 Juli 2018 | 19:53 WIB
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat ditemui di sela-sela acara halalbihalal Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengakui bahwa isu Pilpres yang sempat dikampanyekan di Pilkada Jabar turut menggerus perolehan suaranya.

Seperti diketahui, kampanye dengan tagar #2019gantipresiden sempat dikampanyekan oleh pasangan calon Sudrajat-Syaikhu yang diusung oleh Partai Gerindra, PKS dan PAN.

Pada penghujung acara debat di Balairiung, Universitas Indonesia, Depok, 14 Mei 2018, Sudrajat-Syaikhu membentangkan kaus bertuliskan "2018 Asyik menang, 2019 ganti presiden".

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Jokowi Menelepon 2 Kali, Ucapkan Selamat

"Memang isu-isu Pilpres ini mempengaruhi, suka tidak suka ternyata isu Pilpres dibawa ke Pilkada ini khusus untuk Jawa Barat juga memiliki pengaruh," ujar pria yang akrab disapa Emil itu, saat ditemui di kediaman Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018).

"Suara saya turun tapi sedikit. Saya kan kekuatannya ada di 36 sampai 38 (persen), jadi (perolehan suara) saya tergerus sekitar 4 persen ya," ucapnya.

Kendati demikian, kata Emil, perolehan suara pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang paling terdampak dengan isu tersebut.

Sebelum Pilkada, berbagai lembaga survei memprediksi pasangan yang diusung oleh Partai Golkar dan Demokrat itu akan bersaing ketat dengan pasangan Ridwan Kamil-Uu.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Kampanye #2019gantipresiden Pengaruhi Pemilih Jabar

Namun berdasarkan quick count atau hitung cepat setelah pencoblosan, perolehan suara Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi berada di posisi ketiga.

Sementara, perolehan suara pasangan Sudrajat-Syaikhu justru melonjak dan menempati urutan kedua.

"Tapi yang paling besar tergerus adalah suara Pak Deddy Mizwar ya. Itu bisa double digit tergerusnya," kata Emil.

Kompas TV Polisi mendalami kasus pemukulan oleh oknum pendukung Persija, terhadap Anak Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrowi. H



Editor : Krisiandi

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden