Gerindra Bantah Kalah dalam Sejumlah Pilkada di Jawa

Jumat, 29 Juni 2018 | 21:37 WIB
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/6/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah partainya kalah pada Pilkada Serentak 2018 di tiga provinsi di Pulau Jawa, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Fadli mengatakan, di Jawa Timur partainya memang tidak mengusung kandidat. Sementara itu, di Jawa Barat dan Jawa Tengah ia mengklaim berhasil mendulang perolehan suara yang besar.

"Kami tidak melihat kalah, coba sekali lagi kalau di Jawa Timur kami enggak punya calon, tapi kalau di Jabar, Jateng kami mendulang suara cukup besar. Jadi kami melihat di Jawa Barat dan Jawa Tengah sebuah kemenangan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (29/6/2018).

Fadli mengklaim, Partai Gerindra banyak memenangkan pilkada di tingkat kabupaten dan kota di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Baca juga: Pasca-Pilkada, Gerindra Makin Intensif Bangun Koalisi bersama PKS-PAN

Ia mengklaim sebanyak 45 persen kabupaten dan kota dimenangkan Gerindra pada Pilkada Serentak 2018 ini.

Ia pun meyakini hasil Pilkada Serentak 2018 akan memperkuat pencapresan ketua umumnya, Prabowo Subianto, pada Pilpres 2019.

Hal itu berkaca pada perolehan suara pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Jawa Barat yang mampu menjungkirbalikkan prediksi lembaga survei.

Berdasarkan hitung cepat Litbang Kompas, Sudrajat-Syaikhu memperoleh 29,53 persen suara.

Hasil Itu membuat pasangan yang diusung Partai Gerindra, PKS, dan PAN ini berada di urutan kedua setelah pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dengan perolehan suara 32,54 persen. Mereka diusung PPP, Partai Nasdem, PKB, dan Partai Hanura.

"Jadi orang nanti akan menentukan kalau sudah ada pasangan resmi, calon resmi jadi orang akan menentukan sikap, jadi pilkada itu yang harus dilihat jadi barometer pilpres yang akan datang," kata Fadli Zon.

Kompas TV Bagi Fadli Zon, peningkatan suara yang diperoleh merupakan dampak dari efek figur Prabowo.



Editor : Bayu Galih

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden