Koalisi Gerindra-PKS Kalah Pilkada Provinsi di Jawa Versi "Quick Count"

Rabu, 27 Juni 2018 | 21:51 WIB
ARIF FIRMANSYAH Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman (keempat kanan) dan tokoh serta ulama PKS menghadiri acara puncak Milad ke-20 PKS di Sentul Internasional Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/5). Acara Puncak Milad ke-20 PKS yang dihadiri sedikitnya 50 ribu kader dan simpatisan dari berbagai daerah di Indonesia tersebut mengambil tema Ayo Lebih Baik untuk Indonesia Lebih Baik. ANTARA FOTO/Arif firmansyah/ama/18

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera berusaha tetap mesra menghadapi pemilu presiden 2019.

Kemesraan tersebut dijaga dengan membangun koalisi dalam Pilkada Serentak 2018.

Kedua parpol itu berkoalisi dalam tiga Pilkada Provinsi di Pulau Jawa, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Ketiga provinsi itu merupakan lumbung suara secara nasional lantaran besarnya total suara pemilih.

Namun, hasil hitung cepat atau quick count dalam tiga Pilkada tersebut menunjukkan, koalisi keduanya kalah di seluruh pilkada.

Dalam Pilkada Jabar, Gerindra dan PKS mengusung pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS Sohibul Iman di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2017).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS Sohibul Iman di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2017).

Hasil hitung cepat Litbang Kompas, pasangan ini menempati urutan kedua dengan perolehan 29,53 persen suara.

Pasangan tersebut kalah dibanding pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang memperoleh 32,54 persen.

Dalam Pilkada Jawa Tengah, Gerindra-PKS mengusung pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah. Pasangan ini ditambah dukungan PKB dan PAN.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas, pasangan ini memperoleh 41,66 persen.

Sementara penantangnya, Ganjar Pranowo-Taj Yasin memperoleh 58,34 persen suara.

Sementara dalam Pilkada Jatim, Gerindra dan PKS ikut mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Soekarnoputri, yang dari awal diusung PDI-P dan PKB.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas, pasangan ini memperoleh 46,64 persen.

Sementara penantangnya, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak memperoleh 53,36 persen.

Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) menyampaikan orasi dalam Aksi Bela Rohingya 169 di Monumen Patung Kuda, Jakarta, Sabtu (16/9/2017). Aksi dari Crisis Center for Rohingya PKS bersama ormas-ormas Islam tersebut menyuarakan dihentikannya kekerasan dan dikembalikannya hak kewarganegaraan etnis Rohingya./ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) menyampaikan orasi dalam Aksi Bela Rohingya 169 di Monumen Patung Kuda, Jakarta, Sabtu (16/9/2017). Aksi dari Crisis Center for Rohingya PKS bersama ormas-ormas Islam tersebut menyuarakan dihentikannya kekerasan dan dikembalikannya hak kewarganegaraan etnis Rohingya.

Berdasarkan pantauan beberapa lembaga yang menggelar quick count, koalisi Gerindra-PKS menang dalam dua pilkada provinsi, yakni di Sumatera Utara dan Kalimantan Timur.

Di Pilkada Sumut, Gerindra-PKS ikut mengusung pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah.

Berdasarkan quick count SMRC, Edy-Musa memperoleh 58,81 persen.

Sementara penantangnya, pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus memperoleh 41,19 persen.

Adapun dalam Pilkada Kaltim, Gerindra-PKS mengusung pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi.

Berdasarkan hasil quick count LSI Denny JA, pasangan ini unggul dibanding pasangan Rusmadi-Safaruddin.

Penulis :
Editor : Sandro Gatra

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden