Wiranto Ingatkan Peserta Pilkada Tak Main-main soal Politik Uang

Senin, 25 Juni 2018 | 20:16 WIB
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto saat memberikan keterangan usai rapat koordinasi terbatas di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (7/6/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta agar peserta Pilkada Serentak tak main-main dengan politik uang jelang pencoblosan pada 27 Juni 2018.

Bentuk politik uang itu kata dia yakni pembagian uang kepada masyarakat pada pagi atau sore hari sebelum pemungutan suara Pilkada di 171 daerah dilakukan. Keduanya dikenal dengan istilah serangan fajar dan senja.

"Semua ayo, sama-sana kita kerja sesuai aturan berlaku. Hal-hal yang negatif dulu yang pernah terjadi seperti misalnya pengerahan massa berlebihan ya," ujar dia di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (25/6/2018).

"Juga money politic dalam arti serangan fajar, serangan senja, dan macam-macam itu (harus) hilang. Semua itu kami imbau ya supaya semuanya bisa menghasilkan pemimpin yang berkualitas, punya kompetensi di daerah masing-masing," sambung dia.

Baca juga: Hadiah Rp 5 Juta bagi Warga yang Laporkan Politik Uang

Pagi tadi, Wiranto bersama sejumlah menteri, Kapolri, Panglima TNI, Ketua KPU, hingga Ketua Bawaslu menggelar video conference dengan jajaran Gubernur, Bupati, Kapolda, Pangdam, Danrem hingga Panwaslu terkait pelaksanaan Pilkada Serentak 2018.

Peran panwaslu sangat penting sebab menjadi ujung tombak lembaga pengawas Pemilu di daerah-daerah, termasuk menindaklanjuti laporan adanya dugaan politik uang.

Koordinasi antar instansi itu, kata dia, sangat penting untuk memastikan persiapan Pilkada Serentak prima sehingga pelaksanaanya bisa berjalan aman tertib, jujur dan adil.

"Tanpa kebersamaan kami, tanpa kebersamaan penyelenggara, fasilitator, aparat keamann, parpol, kontestan paslon, enggak akan tercapai itu," kata dia.

Kompas TV Hari ini (25/6) Ketua MPR sekaligus Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan bertemu dengan Prabowo Subianto.



Penulis : Yoga Sukmana
Editor : Sabrina Asril

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden