Survei SMRC, Mulyadi Berpeluang Menangi Pilgub Sumbar 2020

Kontributor Padang, Perdana Putra
Kompas.com - Selasa, 7 Januari 2020 | 23:10 WIB
Cegah Kekerasan, Mendikbud Soroti Pentingnya Kerja Sama Sekolah dan KeluargaKOMPAS.com/CHRISTOFORUS RISTIANTOPeneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirajuddin Abbas saat ditemui dalam diskusi bertajuk Wajah Baru DPR: Antara Perppu dan Amendemen di kantor Formappi, Jakarta, Senin (14/10/2019).

PADANG, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Barat Mulyadi berpeluang memenangi Pemilihan Gubernur Sumatera Barat September mendatang.

Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan dukungan kepada Mulyadi mengalahkan nama-nama calon lain yang sudah beredar.

“Dari survei yang kita lakukan akhir Desember, Mulyadi meraih dukungan paling tinggi. Selisih elektabilitasnya dengan nama-nama seperti Nasrul Abit dan Mahyeldi cukup besar. Dan itu berlangsung di semua tingkat simulasi,” tutur Direktur SMRC Sirojudin Abbas dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (7/1/2020)

Dalam pertanyaan Top of Mind, responden tanpa disodori nama calon, nama Mulyadi ada diurutan pertama dengan perolehan 10,8 persen, disusul Nasrul Abit (7,3 persen), Mahyeldi (6,4 persen), Ali Mukhni (3,1 persen), Fakhrizal (2,8 persen), Riza Falepi (2,2 persen).

Baca juga: Peneliti SMRC: Bahaya jika MPR Tak Libatkan Masyarakat Bahas Amendemen UUD 1945

Nama-nama lain seperti Shadiq Pasadigue, Andre Rosiade, Emma Yohana, Fauzi Bahar, dan lain-lain berada di bawah 2 persen.

Kemudian dalam simulasi semi terbuka, atau responden disodorkan 33 nama yang sudah beredar dalam bursa calon gubernur, nama Mulyadi tetap memimpin dengan perolehan 19,3 persen.

Disusul Mahyeldi (11,8 persen), Nasrul Abit (11,2 persen), Ali Mukhni (5 persen), Fakhrizal (3,9 persen), Shadiq Pasadigoe (3,5 persen), Indra Catri (2,6 persen), Riza Falepi (2,6 persen). Nama-nama lain superti Emma Yohana, Andre Rosiade, Epyardi Asda, Syamsu Rahim, dan Faldo Maldini, ada di bawah 2 persen.

Sedangkan dalam simulasi 10 nama, Mulyadi memimpin dengan perolehan 21,7 persen.

Salam simulasi 8 nama, Mulyadi meraih 22,3 persen. Tujuh nama, 24.1 persen. Lima nama, 25,7 persen. Lima nama, 27,2 persen.

Selanjutnya simulasi empat nama, atau bila Mulyadi dihadapkan dengan Mahyeldi, Nasrul Abit, dan Fakhrizal, Mulyadi memimpin dengan perolehan suara 27,9 persen.

Di peringkat kedua, Mahyeldi dengan 16 persen. Disusul Nasrul Abit di peringkat ketiga, dengan 14,9 persen. Dan Fakhrizal di posisi terakhir 4,2 persen.

Baca juga: SMRC: Diskriminasi di Indonesia karena Pemerintah Ragu Bersikap Tegas

Di simulasi tiga nama, atau Mulyadi dihadapkan hanya dengan Mahyeldi dan Nasrul Abit, Mulyadi juga tetap memimpin dengan 29,1 persen. Disusul Nasrul Abit dengan 16,1 persen, lalu Mahyeldi di posisi ketiga dengan 15,8 persen.

“Kalau head to head, yang bertanding Mulyadi melawan Mahyeldi, temuan kami  menunjukkan Mulyadi tetap unggul dengan 34 persen, dan Mahyeldi meraih 18,9 person. Kalau Mulyadi head to head dengan Nasrul Abit, Mulyadi juga unggul dengan 32,9 person. Sementara Nasrul Abit meraih 19,9 persen,” tambah Sirojudin Abbas.

Keunggulan Mulyadi

Ketika ditanya apa alasan responden memilih nama-nama calon gubernur, beberapa alasan yang disampaikan adalah faktor pengalaman di pemerintahan (27 persen), sudah ada bukti nyata (15,4 persen), perhatian kepada rakyat (13,2 persen), dan putra asli Sumatera Barat (8,4 persen).

Berbagai alasan lain superti ketokohan dalam agama, bersih dari KKN, pintar, dan lain-lain ada menyusul di bawah.

“Dari temuan survei ini menunjukkan masyarakat Sumbar memilih Mulyadi karena faktor pengalaman dipemerintahan, khususnya membawa program pembangunan pemerintah pusat ke daerah, dan bukti kinerjanya yang nyata dirasakan masyarakat,” jelas Sirojudin Abbas.

Sirojudin menambahkan, Mulyadi unggul hampir di semua kelompok demografi. Baik kelompok umur, jenis kelamin, maupun kelompok etnis.

“Mulyadi hanya kalah oleh Mahyeldi di perkotaan,” tambah Abbas.

Perlu sosialisasi

Dari survei SMRC pada bulan Desember, mayoritas masyarakat atau 57,8 persen belum menyebutkan pilihan secara spontan.

Jumlah tersebut menunjukkan semua kandidat yang akan maju di Pilgub Sumbar tetap perlu bekerja keras melakukan sosialisasi.

Pemilihan Gubernur Sumatera Barat akan digelar September 2019.

Saat survei dilakukan, warga Sumatera Barat yang tahu akan Pilkada 64 persen, atau sepertiga pemilih masih belum tahu akan ada Pilkada.  

Survei SMRC ini berlangsung 9 sampai 20 December 2019. Survei dilakukan lewat wawancara tatap muka dengan jumlah sample 1620.

Dari jumlah tersebut, 10 persennya tidak berhasil diwawancarai. Margin of eror sebesar 2,6 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

PenulisKontributor Padang, Perdana Putra
EditorDony Aprian
Terkini Lainnya
Cabup Petahana Yalimo Dituding Suap Hakim MK Rp 3 Miliar pada Pilkada 2020
Cabup Petahana Yalimo Dituding Suap Hakim MK Rp 3 Miliar pada Pilkada 2020
Nasional
Exit Poll Litbang Kompas Pilkada Jatim 2024: Khofifah-Emil Unggul di Seluruh Wilayah
Exit Poll Litbang Kompas Pilkada Jatim 2024: Khofifah-Emil Unggul di Seluruh Wilayah
Surabaya
Eks Ketua Bawaslu OKU Timur Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Hibah Pilkada
Eks Ketua Bawaslu OKU Timur Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Hibah Pilkada
Regional
Bisakah Alfedri Mencalonkan Lagi Jadi Bupati Siak? Begini Penjelasannya
Bisakah Alfedri Mencalonkan Lagi Jadi Bupati Siak? Begini Penjelasannya
Regional
Bupati Bandung Dukung Upaya Uji Materi UU Pilkada ke MK
Bupati Bandung Dukung Upaya Uji Materi UU Pilkada ke MK
Regional
Majelis Hakim Minta Kejari Fakfak Segera Periksa Eks Bendahara APBD KPU Fakfak
Majelis Hakim Minta Kejari Fakfak Segera Periksa Eks Bendahara APBD KPU Fakfak
Regional
Sanksi Pengurangan Dukungan bagi Bakal Caleg DPD yang Bikin Dukungan Palsu atau Ganda
Sanksi Pengurangan Dukungan bagi Bakal Caleg DPD yang Bikin Dukungan Palsu atau Ganda
Nasional
MIPI: Pilkada 2020 Digelar di Tengah Pandemi, Tak Ada Alasan Tunda Pemilu 2024
MIPI: Pilkada 2020 Digelar di Tengah Pandemi, Tak Ada Alasan Tunda Pemilu 2024
Nasional
KPU: Tidak Ada Perkara Salah Hitung Suara dalam Permohonan Sengketa Pilkada 2020 di MK
KPU: Tidak Ada Perkara Salah Hitung Suara dalam Permohonan Sengketa Pilkada 2020 di MK
Nasional
Mendagri Tito: Pilkada 2020 Fenomenal
Mendagri Tito: Pilkada 2020 Fenomenal
Nasional
Denny Indrayana dan Difriadi Ajukan Sengketa Hasil PSU Pilgub Kalimantan Selatan
Denny Indrayana dan Difriadi Ajukan Sengketa Hasil PSU Pilgub Kalimantan Selatan
Nasional
KPU Gunungkidul Kembalikan Rp 4,29 Miliar Sisa Anggaran Pilkada 2020
KPU Gunungkidul Kembalikan Rp 4,29 Miliar Sisa Anggaran Pilkada 2020
Regional
PSU di Nabire, KPU Lakukan Pemuktahiran Data Pemilih Pekan Ini
PSU di Nabire, KPU Lakukan Pemuktahiran Data Pemilih Pekan Ini
Nasional
Wapres Apresiasi Pelaksanaan Pilkada 2020 yang Lancar Saat Pandemi Covid-19
Wapres Apresiasi Pelaksanaan Pilkada 2020 yang Lancar Saat Pandemi Covid-19
Nasional
Senin Ini, Pemerintah Lantik 40 Pasang Calon Kepala Daerah Terpilih di Pilkada 2020
Senin Ini, Pemerintah Lantik 40 Pasang Calon Kepala Daerah Terpilih di Pilkada 2020
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+