Tony yang mengaku stres memilih bertahan karena tak ada pekerjaan lain.
Tony menambahkan, dua penjual daging sapi di depannya memilih menutup lapaknya.
Asma, pria penjual bakso di area Pasar Besuk bahkan banting setir jualan pisang, labu dan kacang panjang untuk menyambung hidup.
"Saya biasa jualan bakso di sini. Sejak PMK merebak, dagangan mulai sepi dan saya memutuskan untuk beralih profesi jadi penjual pisang dan kacang panjang," katanya.
Asma berdalih, baksonya tidak laku karena warga khawatir mengonsumsi makanan berbahan daging sapi.
Baca juga: Kisah Izam, Caddy Paralayang Berusia 10 Tahun di Ajang Porprov Jatim VII
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anwar Sadad mengunjungi Pasar Besuk untuk menemui para pedagang sapi, Selasa (5/7/2022).
Sadad menjelaskan, dampak PMK ini telah menghantam ekonomi masyarakat.
"Bukan hanya pedagang daging sapi saja. Bisa kita lihat di kalangan masyarakat saat ini, mereka takut mengonsumsi setiap olahan yang di dalamnya terdapat bahan dasar daging khususnya sapi," kata Sadad.
Sadad menegaskan, sebelumnya pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memberikan solusi kepada para peternak untuk mengatasi hal ini.
Banyak kebijakan yang baik dari pemerintah akan tetapi kurang dibutuhkan oleh masyarakat. Pemberian vaksin kepada sapi yang sudah telanjur terkena PMK dirasa kurang cukup untuk mengatasi hal ini.
"Pemerintah perlu memberikan akses makan konsentrat yang berprotein tinggi untuk membantu proses pemulihan ternak. Selain itu, pemerintah juga bisa menggunakan anggaran BTT (Belanja Tidak Terduga) untuk permasalahan PMK ini," kata Sadad.
Soal kekhawatiran masyarakat mengonsumsi daging sapi, solusinya adalah dengan menyelesaikan masalah PMK ini satu per satu.