PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sejumlah penjual daging di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menutup lapaknya karena sepi pembeli.
Hal itu sebagai dampak penyebaran Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang menyerang ternak.
Baca juga: Pasarnya Ditutup karena PMK, Terpaksa Jualan Ternak di Jalan
Berdasarkan pantauan di pasar palawija terbesar di Pasar Kolpajung Pamekasan, los penjual daging terlihat sepi, Senin (13/6/2022).
Salah satu pedagang asal Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Farida menuturkan, sejak PMK merebak, banyak warga yang enggan mengonsumsi daging.
Pedagang mengaku biasanya sehari bisa menjual 2 ekor sapi. Namun saat ini 1 ekor sapi pun tidak habis terjual.
"Sudah seminggu ini pembeli daging menurun drastis. Banyak pedagang yang menutup lapaknya," ujar Farida.
Baca juga: Dugaan Korupsi DBHCT di Pamekasan, Kejari Akan Segera Tetapkan Tersangka
Farida menambahkan, penjual daging yang masih bertahan merupakan pedagang yang punya ternak sapi sendiri.
Sedangkan penjual daging yang mendapat kiriman dari Rumah Potong Hewan (RPH), sudah tidak berjualan.
"RPH juga sudah tidak mengirim daging. Makanya pedagang ikut tutup," kata Farida.