JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen partai politik koalisi pengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta penyelenggara pemilu mengusut tuntas kasus surat suara yang tercoblos di Malaysia, beberapa waktu lalu.
Selain itu, pengusutan kasus dugaan kecurangan pemilu juga harus dilakukan secara transparan.
"Kami minta segala macam kecurangan yang sudah tampak dan nyata dilakukan untuk diusut secara tuntas seperti halnya di Malaysia," ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani saat menggelar konferensi pers di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (15/4/2019) malam.
"Dan kita minta hal ini dilakukan secara transparan," ucapnya.
Muzani mengatakan, kasus dugaan kecurangan pemilu di luar negeri telah mencoreng prinsip-prinsip demokrasi.
Ia meminta kepada pihak Kedutaan Besar RI (KBRI) dan Konsulat Jenderal RI (KJRI) untuk mendukung penyelenggaraan pemilu dengan baik.
Muzani juga meminta pihak KBRI dan KJRI menjaga seluruh kotak suara serta menekankan soal netralitas penyelenggara negara.
"Kami minta sekali lagi agar kotak-kotak suara dijaga dengan baik. Kotak-kotak suara diamankan dengan benar dan kita semua minta agar kota suara yang merupakan suara yang telah dipilih oleh rakyat dijaga kesuciannya," kata Muzani.
"Dijaga netralitasnya, ini penting untuk menjaga kepercayaan rakyat kepada demokrasi. Ini penting untuk menjaga kepercayaan rakyat kepada penyelenggaraan demokrasi baik di Indonesia maupun di luar negeri," tambah dia.
Dalam konferensi tersebut hadir Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria dan Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak.