Para Ulama Berterima Kasih ke Jokowi Sudah Jaga NKRI agar Tidak Punah

Kamis, 7 Februari 2019 | 16:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado Suasana silaturahim Presiden Joko Widodo dengan ulama se-Jadetabek di Istana Negara, Jakarta, Kamis (7/2/2019).

JAKARTA, KOMPAS.com - Para ulama berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang dinilai telah menjaga kelangsungan NKRI.

Hal tersebut disampaikan Ketua MUI DKI Jakarta Kiai Haji Zulfa Mustafa, mewakili ulama se-Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi.

"Kami sampaikan terima kasih kepada Presiden dalam menjaga NKRI untuk tidak punah," ujar Zulfa saat acara silaturahim 800-an ulama se-Jadetabek di Istana Negara, Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Mendengar demikian, para ulama bertepuk tangan.

Baca juga: Para Ulama Jabodetabek Doakan Jokowi Diberi Kemudahan Lanjutkan Perjuangan

Para ulama juga berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas beberapa hal, yakni upaya Jokowi membangun Indonesia secara merata dari Sabang sampai Merauke.

Selain itu, upaya Jokowi untuk menjaga nilai Islam 'ahlussunnah wal jamaah' dan Islam Wasathiyah atau Islam jalan tengah.

"Islam jalan tengah yang insya Allah menjadi perjuangan kita agar Indonesia tetap jaya," lanjut Zulfa.

Terakhir, para ulama mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas penghormatannya kepada santri dan ulama.

"Terima kasih atas penghormatan beliau kepada santri dan ulama. Kepada santri, Presiden sudah menetapkan Hari Santri Nasional. Kepada para ulama, Presiden juga sudah menjadikan ulama ini sebagai mitra strategis pembangunan," ujar Zulfa.

Baca juga: Survei Populi: Jokowi-Maruf 54,1 Persen, Prabowo-Sandi 31 Persen

Para ulama mendukung perjuangan Presiden Joko Widodo bagi kemajuan bangsa Indonesia.

"Kami doakan Bapak Presiden diberikan kemudahan untuk melanjutkan perjuangan menjaga NKRI dan kami doakan supaya Presiden diberikan kemudahan untuk melanjutkan pembangunan Indonesia," ujar Zulfa.

"Juga diberikan kemudahan oleh Allah, kami akan dukung 100 persen bersama ulama untuk jaga NKRI dan menangkal fitnah serta hoaks. Insya Allah bersama ulama, perjuangan Presiden akan lebih mudah," lanjut dia.

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden