Google Play Service di Android Bikin Baterai Boros, Begini Cara Mengatasinya

Kamis, 22 Februari 2018 | 19:11 WIB
Oik Yusuf/ Kompas.com Galaxy S6 Edge mengisi baterai di atas aksesori wireless charging pad

KOMPAS.com - Dari sekian banyak aplikasi di perangkat Android, Google Play Service merupakan aplikasi vital untuk menjalankan sistem operasi di perangkat.

Bisa dibilang, Google Play Service adalah paket application programming interface (API) yang memayungi beberapa aplikasi yang terpasang di Android.

Google Play Service berfungsi sebagai pelayan sinkronisasi akun-akun Google, seperti e-mail Gmail, peta Google Maps, dan melacak lokasi (GPS). Karena melayani banyak aplikasi, maka Google Play Service memakan daya lebih besar, sehingga membuat baterai boros.

Namun, bukan tidak mungkin baterai dihemat, yakni dengan cara melakukan pengaturan di aplikasi yang membutuhkan layanan Google Play Service. Berikut caranya.

Setting lokasi

Fitur lokasi (GPS) disebut paling banyak menyedot daya baterai. Ketika suatu aplikasi membutuhkan pelacakan lokasi, maka mereka akan meminta Google Play Service untuk mengaktifkan Global Positioning System (GPS).

GPS hanya tersemat di Google Play Service, bukan pada aplikasi yang meminta lokasi. GPS radio inilah yang membutuhkan pasokan banyak daya.

Untuk menghemat baterai pada OS Android lawas seperti Android 7.0 Nougat ke bawah, buka menu Setting, lalu pilih Location (lokasi), dan ubah mode ke Battery saving (hemat baterai).

Sedangkan untuk Android Oreo, buka ke menu Setting, lalu pilih Security and location (keamanan dan lokasi) kemudian ubah ke mode hemat baterai.

Fitur mode hemat baterai pada pengaturan lokasi di OS Android 7.0 Nougat kebawah (kiri) dan OS Android Oreo (kanan) How to Geek Fitur mode hemat baterai pada pengaturan lokasi di OS Android 7.0 Nougat kebawah (kiri) dan OS Android Oreo (kanan)
Pengaturan ini akan mencegah Google Play Service mengaktifkan GPS ketika aplikasi meminta izin lokasi. Tentu saja, konsekuensinya, pelacakan lokasi kurang akurat karena mengandalkan Wi-Fi, Bluetooth atau jaringan seluler untuk menentukan lokasi, bukan menggunakan GPS seperti ketika menggunakan mode akurasi tinggi.

Jadi, jika membutuhkan pelacakan lokasi lebih tepat, mode bisa diatur kembali ke mode akurasi tinggi.

Aplikasi Google Search juga disebut banyak membutuhkan lokasi dari Google Play Service. Hal ini untuk menampilkan informasi cuaca dan lain sebagainya yang lebih tepat.

Baca juga: Cara Google Cegah Rating dan Review Curang di Play Store

Pengaturan sinkronisasi

Jika baterai tetap boros setelah dilakukan set-up lokasi, coba untuk melakukan pengaturan pada sinkronisasi. Untuk perangkat Android selain versi Android Oreo, caranya buka menu Settings pengaturan, gulir ke bawah dan pilih Account (akun).

Kemudian, ketuk ikon titik tiga vertikal di pojok kanan atas, lalu hapus centang Auto-sync data (otomatis sinkronkan data).

Untuk Android Oreo, pilih menu Settings, lalu pilih User & accounts (Pengguna dan akun) kemudian non-aktifkan Automatically sync data yang berada di bawah.

Dengan pengaturan ini, OS akan berhenti menyinkronkan data di background dengan pilihan opsi no-naktif. Sehingga, tidak akan muncul notifikasi seperti dari Gmail secara otomatis di layar. Pengguna harus mengeceknya secara manual melalui aplikasi.

Menonaktifkan sinkronisasi otomatis pada OS Android versi lawas (kiri) dan Android Oreo (kanan).How to Geek Menonaktifkan sinkronisasi otomatis pada OS Android versi lawas (kiri) dan Android Oreo (kanan).
Factory reset

Jika kedua cara di atas masih membuat baterai ponsel Android boros, kemungkinan masalah ada pada OS Android, sehingga perlu dilakukan factory reset atau kembali ke mode pabrik.

Caranya, buka menu Settings (pengaturan), lalu pilih Backup & reset (cadangkan & reset), kemudian pilih Factory data reset (reset data pabrik), untuk prangkat Android lawas.

Untuk Android Oreo, pilih menu Settings, lalu pilih System (sistem), kemudian pilih Factory data reset.

Semua data di perangkat Android akan terhapus, namun beberapa data masih tetap tersimpan secara online, sehingga data bisa dikembalikan lagi untuk menjalankan OS kembali.

Langkah terakhir ini memang penuh risiko, namun dilansir KompasTekno dari How to Geek, Kamis (22/2/2018), upaya ini cukup berhasil menormalisasi perangkat Android yang mengalami error pada OS.

Baca juga: Cara Hapus Riwayat Pencarian Google di Desktop dan Mobile

Setelah mengatur beberapa fitur, bisa dilakukan pengecekan apakah cara-cara tersebut efektif menghemat baterai. Untuk perangkat Android versi lawas, cara mengecek pengunaan baterai, cukup ke menu Settings (pengaturan) lalu ketuk opsi Battery (baterai) untuk melihat detail informasi.

Informasi yang ditampilkan biasanya cukup jelas, termasuk grafik estimasi daya tahan baterai.
Ini bergantung pula pada versi Android yang berjalan di perangkat, yang mungkin akan menampilkan detail yang berbeda.

Tampilan penggunaan daya baterai (kiri) dan penggunaan layar (kanan) pada OS Android Oreo yang ditampilkan terpisah.How to Geek Tampilan penggunaan daya baterai (kiri) dan penggunaan layar (kanan) pada OS Android Oreo yang ditampilkan terpisah.

Pada versi Android Marshmallow dan Nougat misalnya, informasi daya baterai yang dipakai "Screen" (layar) akan berada di paling atas. Untuk menghemat penggunaan baterai pada layar, cukup mengurangi tingkat kecerahan layar.

Sementara untuk versi Andorid Oreo, antara penggunaan layar dan penggunaan baterai tampil secara terpisah. Aplikasi teratas mengindikasikan aplikasi yang paling sering digunakan.

Page:

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden