BOGOR, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono sepakat dengan wacana pertemuan lanjutan antara Presiden Joko Widodo dan ketua umumnya, Prabowo Subianto.
Sebab, kata Ferry, pertemuan pertama antara Jokowi dan Prabowi belum membahas yang bersifat program.
"Ya tentu kalau menurut saya pribadi, pertemuan antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi sebaiknya dilanjutkan. Karena kalau kemarin pertemuan pertama itu masih membahas soal-soal yang bukan sifatnya program atau values," ujar Ferry saat ditemui di kediaman Prabowo, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/7/2019).
Baca juga: Prabowo dan Dewan Pembina Gerindra Bahas Kemungkinan Dukung Pemerintah
Ferry berharap dalam pertemuan lanjutan itu Prabowo dapat memberikan gagasan dan program yang dapat diadopsi oleh Pemerintah Jokowi. Selain itu, Prabowo juga dapat menitipkan beberapa hal penting kepada pemerintah.
Namun, ia tak menjelaskan secara spesifik mengenai hal-hal penting yang akan dititipkan Prabowo.
"Bisa ada kemungkinan program-program yang baik yang dari kami yang bisa diadopsi oleh pemerintahan Pak Jokowi. Kemudian kita juga bisa menyampaikan hal-hal pentinglah yang bisa kita titipkan di pemerintah," kata Ferry.
Baca juga: Prabowo Kumpulkan Dewan Pembina di Hambalang, Bahas Hasil Pertemuan dengan Jokowi
Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade menyebut bahwa akan ada pertemuan lanjutan antara ketua umumnya, Prabowo Subianto, dan Presiden Joko Widodo. Namun Andre tidak menjelaskan secara spesifik mengenai waktu dan tempat pertemuan itu digelar.
Menurut Andre, pertemuan lanjutan tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti pertemuan pertama Jokowi dan Prabowo pada Sabtu (13/7/2019) lalu.
Ia mengatakan, dalam pertemuan lanjutan itu Prabowo akan memberikan masukan terkait program-program pasangan Prabowo-Sandiaga yang bisa diadopsi oleh pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin selama lima tahun ke depan.
Baca juga: PDI-P Setuju Parpol Pendukung Prabowo-Sandiaga Isi Pimpinan MPR
Misalnya, program untuk menurunkan tarif dasar listrik atau menurunkan harga daging serta kebutuhan pokok lainnya.
Di sisi lain, Andre menegaskan bahwa pertemuan itu tidak akan menjadi ajang bagi keduanya untuk berbagi kekuasaan atau atau jabatan menteri di kabinet.
"Kalau itu (program) diadopsi sama Pak Jokowi kan baik. Kan mengadopsi visi, misi dan program tidak mengharuskan kami masuk dalam kabinet tapi dengan bertemu berdiskusi, ide-ide yang baik dari kami bisa kami sampaikan ke Pak Jokowi," kata Andre.