Sowan ke Buya Syafii Maarif, Sandiaga Sebut Bukan untuk Cari Dukungan

Minggu, 2 Desember 2018 | 15:36 WIB
KOMPAS.com / Wijaya Kusuma Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno saat bersamaan dengan Buya Syafii Maarif

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden Nomor urut 02 Sandiaga Uno, hari ini Minggu (02/12/2018), mengunjungi mantan Ketua PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif. Sandiaga mengaku kedatangannya bukanlah untuk mencari dukungan.

"Saya mendapat kehormatan diterima oleh Buya dan Bunda," ujar Sandiaga Uno usai bertemu dengan Buya Syafii Maarif, Minggu.

Baca juga: Buya Syafii: Agama Tak Bisa Pisah dari Politik, Tapi Jangan Jadi Kendaraan Politik

Sandiaga menjelaskan dirinya ada kegiatan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kebetulan karena di Yogyakarta, dirinya pun berkunjung ke Buya Syafii Maarif.

"Sebetulnya sudah minta waktunya sebelumnya dan Alhamdulillah hari ini cocok waktunya," tuturnya.

Sandiaga mengatakn, kedatangannya bukanlah untuk mencari dukungan melainkan untuk silaturahmmi dan sowan kepada tokoh bangsa.

"Saya ke sini bukan untuk mencari dukungan, karena Buya harus ada di atas semua kepentingan, semua golongan. Buya sangat kami hormati, sangat kami idolakan," ungkapnya.

Baca juga: Kata Sandiaga, Ini Alasan Keluarga Pendiri NU Berikan Dukungan

 

"Buya tadi juga menyampaikan salam untuk Pak Prabowo," imbuhnya.

Disampaikannya, dari perbincangan dengan Buya, dia mendapat sejumlah nasihat terutama dalam membangun bangsa menjadi lebih baik serta merawat kesatuan dan persatuan kebangsaan.

"Di kesempatan ini tadi mendapatkan nasihat. Membangun bangsa ini lebih baik, membangun Indonesia lebih baik lagi dan merajut tenun kebangsaan kita," ungkapnya. 

Kompas TV Ucapan Presiden Joko Widodo tentang adanya orang super kaya ke pasar tidak beli apa-apa, lalu keluar pasar bilang mahal menjadi salah satu perbincangan hangat warganet di media social termasuk Facebook. Tema ini pun menjadi warna tersendiri di masa kampanye pilpres 2019. Ulasan selengkapnya bersama rekan Gibran Muhammad berikut ini.



Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden