Zulkifli Hasan Temui Jokowi, PAN Bantah Merapat ke Koalisi 9 Parpol

Rabu, 8 Agustus 2018 | 00:01 WIB
KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Ketua DPP PAN Yandri Susanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/10/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP PAN Yandri Susanto membantah partainya merapat ke koalisi Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Yandri menanggapi pertemuan ketua umumnya, Zulkifli Hasan, dengan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/8/2018) sore.

"Enggak ada (merapat ke Jokowi). Kami insya Allah (mengusung) Prabowo (Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto)," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Baca juga: Zulkifli Hasan Bertemu Jokowi, PAN Batal Dukung Prabowo?

Ia menambahkan, PAN telah lama menjalin komunikasi politik dengan Gerindra untuk menghadapi Pilpres 2019.

Ia pun mengatakan, kedatangan Zulkifli ke Istana Kepresidenan untuk menemui Jokowi merupakan hal biasa.

Sebab, keduanya merupakan pimpinan lembaga tinggi negara: Jokowi seorang Presiden dan Zulkifli Ketua MPR.

"Peta sudah jelas ya, kami insya Allah ke Prabowo kalau dari peta yang ada. Tapi sekali lagi ada syaratnya, yaitu kami tetap mendorong Bang Zul, kami tetap minta ke Pak Prabowo tidak ngambil (cawapres dari) partai lain," lanjut Yandri.

Zulkfli sebelumnya menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Pertemuan berlangsung tertutup dan tak ada di agenda resmi Presiden.

Baca juga: Usai Bertemu Jokowi, Zulkifli Hasan Enggan Komentar

Zulkifli juga tampak masuk ke kompleks Istana melalui pintu samping, bukan lewat pintu yang biasa menjadi tempat wartawan menunggu tamu Jokowi.

Pantauan Kompas.com pukul 15.54 WIB, mobil sedan B 1707 RFS yang biasa digunakan Zulkifli sudah terparkir tak jauh dari pintu masuk ke Istana Merdeka.

Zulkifli langsung buru-buru masuk mobil dinasnya berplat B 1707 RFS. Ketua MPR tersebut tidak menghiraukan wartawan yang berupaya untuk mewawancarainya

Bahkan, ia tidak membuka kaca mobilnya. Mobil Zulkfli langsung melaju kencang meninggalkan kompleks Istana.

Kompas TV Dalam rakernas pan juga akan membahas hasil rekomendasi Ijtima Ulama serta sejumlah pertemuan politik yang telah dilakukan.



Editor : Krisiandi

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden