Tagar #2019GantiPresiden yang Masif dan Perlawanan Relawan Jokowi...

Rabu, 4 Juli 2018 | 10:45 WIB
dok.DSKS Peserta jalan sehat umat Islam Solo Raya memakai kaus #2019GantiPresiden di Solo, Jawa Tengah, Minggu (1/7/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com — Tanda pagar #2019GantiPresiden kian masif disuarakan menjelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.

Setelah dikukuhkan sebagai sebuah gerakan masyarakat pada 6 Mei 2018, penggunaan tagar itu semakin mewarnai dinamika politik di ruang publik Tanah Air.

Dalam Pilkada Jawa Barat 2018, misalnya, pasangan Sudrajat-Syaikhu yang diusung oleh Patai Gerindra, PKS, dan PAN menggunakan tagar itu untuk membantu mendongkrak elektabilitas.

Pada pengujung acara debat di Balairung Universitas Indonesia, Depok, 14 Mei 2018, keduanya membentangkan kaus bertuliskan "2018 Asyik menang, 2019 ganti presiden".

Cara "Asyik" meningkatkan keterpilihannya di Jabar dengan cara mendompleng tagar itu diakui pula oleh rivalnya, Dedi Mulyadi. Timses Asyik disebut mengampanyekan tagar itu melalui selebaran, paket, dan sebagainya secara merata di permukiman Jabar hingga suara Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi tergerus.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Kampanye #2019GantiPresiden Sangat Masif di Jabar

Banyak yang merasa terkejut karena hampir dalam semua hasil survei, elektabilitas pasangan Asyik selalu berada pada urutan ketiga.

Namun, pada hitung cepat atau quick count pasangan itu menyalip ke urutan kedua dengan raihan suara lebih tinggi dibandingkan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Baru-baru ini, gerakan tagar itu hadir di kota kelahiran Jokowi, Solo. Penggunaan tagar itu dilakukan pada saat jalan sehat umat Islam Solo Raya yang diselenggarakan oleh Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Minggu, 1 Juli 2018.

Baca: Cerita di Balik Demo 2019 Ganti Presiden di Depan Gerai Markobar Milik Anak Jokowi

Seluruh peserta jalan sehat mengenakan kaus bertuliskan #2019GantiPresiden.

Massa memusatkan titik kumpul di Lapangan Kota Barat, dekat gerai Markobar, usaha bisnis martabak milik putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Massa berjalan menyusuri sejumlah ruas jalan sambil membawa spanduk dan poster.

Editor : Bayu Galih
Page:

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden