Tari Kecak: Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan, dan Maknanya

Selasa, 23 Agustus 2022 | 20:26 WIB
DOK. SHUTTERSTOCK Tari kecak di Pura Uluwatu.

KOMPAS.com - Tari Kecak adalah sebuah pertunjukan drama tari tradisional dari Pulau Bali.

Pertunjukan Tari Kecak sangat diminati oleh wisatawan baik domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Bali.

Baca juga: Tari Kecak, Tari Tradisional Bali dengan 50 Penari Pengiring

Salah satu tempat yang populer untuk menonton pertunjukan Tari Kecak adalah di Kawasan Pura Luhur Uluwatu, Kabupaten Badung, Bali.

Baca juga: Begitu Magis, Terhipnotis Tari Kecak di Pura Uluwatu

Dilansir dari laman Gramedia, Tari Kecak diciptakan oleh seorang seniman Bali bernama Wayan Limbak.

Baca juga: Nonton Tari Kecak di Uluwatu saat New Normal, Begini Ketentuannya

Semula pertunjukan Tari Kecak hanya dapat ditemui di satu tempat, seperti di Desa Bona, Kabupaten Gianyar.

Kemudian pada tahun 1930, dengan Wayan Limbak dibantu oleh seorang pelukis dari Jerman bernama Walter Spies mulai memperkenalkan tarian ini ke berbagai negara.

Gerak Tari Kecak

Tari Kecak menjadi salah satu jenis tari kolosal yang melibatkan 50 sampai 150 orang penari.

Jalan cerita Tari Kecak diambil dari tradisi Sanghyang dan bagian cerita Ramayana.

Gerak penari Kecak akan diawali dengan masuknya para penari pria yang duduk membentuk lingkaran.

Kemudian dilanjutkan dengan drama tari tentang perjuangan Rama, pasukan Hanoman dan burung Garuda untuk menyelamatkan Shinta dari sosok Rahwana.

Dalam setiap pergantian penari di tiap adegan, para penari yang duduk membentuk lingkaran akan mengangkat kedua tangan dan menyerukan “cak cak ke cak cak ke” yang kemudian menjadi asal nama tarian ini.

Dalam buku Keanekaragaman Seni Tari Nusantara (2012) oleh Resi Septiana Dewi dijelaskan bahwa gerakan penari Kecak tidak harus mengikuti pakem-pakem karena dalam tarian ini yang diutamakan adalah jalan cerita dan perpaduan suaranya.

Pola Lantai Tari Kecak

Pola lantai adalah garis yang dibentuk oleh perpindahan gerak penari atau formasi penari untuk menghasilkan gerakan yang indah.

Pola lantai Tari Kecak adalah melengkung dengan barisan penari yang duduk akan membentuk lingkaran dengan ruang kosong di bagian tengahnya.

Ruang kosong ini akan digunakan penari lain untuk menjalankan cerita dari potongan kisah Ramayana.

Ilustrasi tari kecak di Uluwatu, Bali, dengan latar matahari terbenam.UNSPLASH/Mauro-Fabio Cilurzo Ilustrasi tari kecak di Uluwatu, Bali, dengan latar matahari terbenam.

Properti Tari Kecak

Tari Kecak menggunakan beberapa properti khas yang akan digunakan dalam sebuah pementasan tari.

Dilansir dari laman Gramedia, berikut adalah beberapa properti Tari Kecak:

1. Bara Api

Bara api merupakan properti utama yang akan digunakan dalam satu bagian tarian dengan cara diinjak oleh penari dengan kaki telanjang.

2. Bunga Kamboja

Seperti budaya yang ada di masyarakat Bali, bunga kamboja akan diselipkan pada daun telinga penari Kecak.

3. Gelang Kerincing

Gelang kerincing digunakan pada pergelangan tangan dan kaki penari utama laki-laki yang memerankan cerita Ramayana.

4. Selendang

Selendang hitam putih dengan motif kotak-kotak digunakan oleh penari kecak sebagai konsep Rwa Bhineda yang identik dengan warna tersebut.

5. Topeng

Topeng pada Tari Kecak digunakan oleh penari utama yang memerankan Hanoman, Sugriwa, dan Rahwana.

6. Tempat Sesaji

Di lokasi perhelatan Tari Kecak juga diletakkan di beberapa tempat sesaji untuk membantu mendatangkan keberuntungan dan menolak bala.

Iringan Tari Kecak

Tari Kecak menggunakan beberapa iringan dalam pementasannya.

Iringan utama Tari Kecak berasal dari suara penari yang secara serempak menyerukan “cak cak ke cak cak ke”.

Selain diiringi suara manusia, Tari kecak juga menggunakan iringan suara gamelan dan kerincingan.

Sejumlah seniman mementaskan Tari Kecak di Pura Agung Tirta Bhuana, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (9/4/2022). Pementasan tersebut merupakan puncak acara har lahir Pura Agung Tirta Bhuana yang ke-55 dan sekaligus sebagai ajang mempromosikan Tari Kecak di wilayah tersebut.ANTARA FOTO/FAKHRI HERMANSYAH Sejumlah seniman mementaskan Tari Kecak di Pura Agung Tirta Bhuana, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (9/4/2022). Pementasan tersebut merupakan puncak acara har lahir Pura Agung Tirta Bhuana yang ke-55 dan sekaligus sebagai ajang mempromosikan Tari Kecak di wilayah tersebut.

Makna Tari Kecak

Tari Kecak yang tercipta dari tradisi setempat memiliki makna mendalam yaitu rasa kepercayaan pada kekuatan Tuhan.

Hal itu tercermin pada ritual doa di awal dan akhir tarian, serta dalam gerakan ketika Rama meminta pertolongan kepada Dewata untuk mengalahkan Rahwana.

Sementara jalan cerita Tari Kecak menggambarkan kesetiaan dan pengorbanan ketika Rama ingin menyelamatkan Shinta.

Sumber:
jalurrempah.kemdikbud.go.id
gramedia.com
bobo.grid.id

Buku: Resi Septiana Dewi (2012). Keanekaragaman Seni Tari Nusantara. Jakarta: Balai Pustaka.

Penulis :

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden