LEBAK, KOMPAS.com- Penerimaan Siswa Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 1 Ciriten, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tidak seperti kebanyakan sekolah terutama di kota.
Jika sekolah lain murid berebut kuota supaya diterima, lain halnya di Lebak, justru guru yang datang ke rumah warga mengajak agar anaknya mau bersekolah.
SMA negeri satu-satunya di Ciriten ini setiap tahun kekurangan murid, sejak didirikan pada 2012, muridnya hanya sekitar 20 saja tiap angkatan.
Baca juga: Banyak Sekolah di DIY Kekurangan Murid Usai PPDB, Apa yang Salah?
Itu pun hasil kerja keras kepala sekolah, guru hingga petugas tata usaha yang turun ke lapangan blusukan mencari murid agar mau bersekolah.
"Kalau enggak begitu kita gak punya siswa, apalagi dulu sekolah kita masih numpang, sekarang saja sudah punya bangunan baru masih sulit cari siswa," kata Kepala Sekolah SMAN 1 Cirinten Ahmad Solaeman kepada Kompas.com, Rabu (29/6/2022).
Kata dia banyak faktor yang menjadi alasan anak-anak di sana enggan melanjutkan sekolah ke SMAN 1 Cirinten. Satu di antaranya minat sekolah ke tingkat lanjutan yang masih rendah.
Jika ada yang berminat sekolah, kebanyakan lulusan SMP di Cirinten lebih memilih untuk lanjut ke SMK atau Madrasah Aliyah yang lebih dulu dibangun di sana.
"Kalau sekolah kita baru 10 tahun, itupun sebelumnya numpang gedung sekolah SMP, fasilitas masih kurang, bahkan dulu murid-murid belajarnya lesehan," kata dia.
Baca juga: PPDB Online Ditutup, Puluhan SDN di Solo Kekurangan Siswa, Ada yang Hanya Dapat 2 Murid
Jemput bola untuk mencari murid agar bersekolah di SMAN 1 Cirinten, kata Ahmad, masih terus dilakukan hingga saat ini.
Para guru biasanya mendatangi sekolah saat ada kelulusan atau ke rumah calon murid langsung.
"Kita datang ke rumah, ngobrol sama orang tuanya, yuk sekolah, gratis tanpa biaya, kadang berhasil kadang tidak, ada yang memilih pergi untuk bekerja daripada sekolah, ini tantangan untuk kami," kata dia.