SMA Negeri di Lebak Kekurangan Murid, Guru Door To Door ke Rumah Warga

Kamis, 30 Juni 2022 | 17:03 WIB
KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Gedung SMAN 1 Cirinten di Kabupaten Lebak

LEBAK, KOMPAS.com- Penerimaan Siswa Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 1 Ciriten, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tidak seperti kebanyakan sekolah terutama di kota.

Jika sekolah lain murid berebut kuota supaya diterima, lain halnya di Lebak, justru guru yang datang ke rumah warga mengajak agar anaknya mau bersekolah.

SMA negeri satu-satunya di Ciriten ini setiap tahun kekurangan murid, sejak didirikan pada 2012, muridnya hanya sekitar 20 saja tiap angkatan.

Baca juga: Banyak Sekolah di DIY Kekurangan Murid Usai PPDB, Apa yang Salah?

Itu pun hasil kerja keras kepala sekolah, guru hingga petugas tata usaha yang turun ke lapangan blusukan mencari murid agar mau bersekolah.

"Kalau enggak begitu kita gak punya siswa, apalagi dulu sekolah kita masih numpang, sekarang saja sudah punya bangunan baru masih sulit cari siswa," kata Kepala Sekolah SMAN 1 Cirinten Ahmad Solaeman kepada Kompas.com, Rabu (29/6/2022).

Kata dia banyak faktor yang menjadi alasan anak-anak di sana enggan melanjutkan sekolah ke SMAN 1 Cirinten. Satu di antaranya minat sekolah ke tingkat lanjutan yang masih rendah.

Jika ada yang berminat sekolah, kebanyakan lulusan SMP di Cirinten lebih memilih untuk lanjut ke SMK atau Madrasah Aliyah yang lebih dulu dibangun di sana.

"Kalau sekolah kita baru 10 tahun, itupun sebelumnya numpang gedung sekolah SMP, fasilitas masih kurang, bahkan dulu murid-murid belajarnya lesehan," kata dia.

Baca juga: PPDB Online Ditutup, Puluhan SDN di Solo Kekurangan Siswa, Ada yang Hanya Dapat 2 Murid

Jemput bola untuk mencari murid agar bersekolah di SMAN 1 Cirinten, kata Ahmad, masih terus dilakukan hingga saat ini.

Para guru biasanya mendatangi sekolah saat ada kelulusan atau ke rumah calon murid langsung.

"Kita datang ke rumah, ngobrol sama orang tuanya, yuk sekolah, gratis tanpa biaya, kadang berhasil kadang tidak, ada yang memilih pergi untuk bekerja daripada sekolah, ini tantangan untuk kami," kata dia.

Page:

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden