Kenangan BJ Habibie di Mata Tokoh Nasional, Joko Widodo hingga Bamsoet

Jumat, 13 September 2019 | 08:07 WIB
ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA FOTO DOKUMENTASI. Mantan presiden BJ Habibie menunjukan foto dirinya bersama pesawat hasil karyanya N-250 Gatotkaca usai membuka pameran foto Cinta Sang Inspirator Bangsa Kepada Negeri di Museum Bank Mandiri, Jakarta, Minggu (24/7/2016). Pameran foto tersebut berisi tentang perjalanan hidup BJ Habibie hasil dokumentasi The Habibie Center dan karya BJ Habibie sendiri yang berlangsung hingga 21 Agustus 2016.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepergian Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie menyisakan duka mendalam kepada keluarga, kerabat, dan sahabat yang ditinggalkan.

Habibie yang juga pernah menjabat sebagai wakil presiden itu dikenang sebagai pribadi yang menebarkan energi positif kepada orang-orang di sekitarnya.

Oleh karena itu, tak heran apabila kepergiannya meninggalkan banyak kesan bagi semua orang yang pernah dekat dengannya.

Kompas.com telah merangkum kesan yang ditinggalkan Habibie kepada 8 tokoh nasional. Mereka menyampaikan kesan tersebut saat melayat ke rumah duka di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).

1. Presiden Joko Widodo

Presiden Joko Widodo melayat ke rumah duka untuk memberikan penghormatan kepada presiden ketiga RI itu.

Sosok Habibie yang selalu mengabdikan dirinya kepada Indonesia membuat dia dicintai oleh masyarakat.

"Ini adalah sebuah penghormatan besar kita, dari seluruh rakyat Indonesia, dari pemerintah, atas pengabdian beliau kepada bangsa dan negara," kata Jokowi.

Baca juga: Lepas Habibie ke Liang Lahat, Jokowi: Selamat Jalan, Mister Crack

Jokowi pun mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan almarhum Bacharuddin Jusuf Habibie.

"Kita semuanya, seluruh masyarakat, saya mengajak berdoa bersama. Semoga arwah beliau diterima di sisi Allah SWT, diberikan tempat yang paling baik di sisi-Nya," kata Jokowi.

2. Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku telah bersahabat karib sejak Habibie menjabat sebagai Wakil Presiden RI pada 1998.

Namun, hubungannya keduanya semakin dekat sejak wafatnya Ani Yudhoyono pada 1 Juni 2019. SBY bahkan telah menganggap Habibie sebagai sosok kakak yang penyayang dan memiliki rasa nasionalis yang tinggi.

Baca juga: SBY: Saya Semakin Dekat dengan Habibie sejak Ibu Ani Wafat...

Oleh karena itu, kepergian Habibie membuat Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya.

"Saya memiliki kedekatan secara pribadi, baik sebelum beliau menjadi presiden, terutama di era reformasi setelah saya menjadi presiden, bahkan ketika kami berdua tidak lagi berada di pemerintahan," kata SBY.

"Saya harus mengatakan, kita sungguh kehilangan. Beliau bukan hanya Bapak Reformasi, Bapak Demokrasi, tapi juga Bapak Teknologi," katanya.

3. Mahfud MD

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengenang almarhum Habibie sebagai tokoh nasional yang rela mengorbankan kepentingan pribadi untuk negara.

Salah satu pengrobanan terbesar Habibie ketika penyelenggaraan Pemilihan Umum tahun 1998. Kala itu, Habibie yang menggantikan Soeharto sebagai Presiden secara konstitusi bisa bertahan dengan jabatannya hingga 2003.

"Tapi beliau langsung mengumumkan saya akan mengadakan Pemilu agar rakyat memilih pemimpinnya sendiri melalui Pemilu yang baik," kata Mahfud.

Baca juga: Mahfud MD: Kalau Mau, Habibie Sebenarnya Bisa Jadi Presiden hingga 2003

"Dan terjadilah pemilu yang baik, sesudah puluhan tahun negara ini tidak pernah mengadakan pemilu dengan baik. Itulah yang dilakukan Habibie," sambungnya.

Selain itu, Mahfud menambahkan, Habibie adalah seorang muslim moderat yang bisa dijadikan teladan. Habibie menjadi pembuka pintu pada orang-orang Islam yang merasa inferior, kolot, dan bodoh.

"Tapi Pak Habibie membuktikan bahwa ada anak Islam dan bisa anak-anak Islam itu maju seperti Pak Habibie. Sehingga Pak Habibie itu lalu menjadi prototype, menjadi role model yang dibanggakan oleh anak Indonesia, oleh ibu-ibu yang sedang hamil (berharap) mudah-mudahn anak saya besok lahir seperti Habibie," katanya.

4. Amien Rais

Mantan Ketua MPR Amien Rais menilai Presiden ketiga RI itu merupakan sosok yang mampu merangkul seluruh lapisan masyarakat.

Sikap seperti itu yang dinilai Amien membuat BJ Habibie tak hanya dicintai oleh rakyat Indonesia, melainkan juga dihormati oleh dunia internasional.

"Dengan kunci slogan yang di-create Pak Habibie yang orisinal, yaitu ilmu pengetahuan teknologi dan iman serta takwa," kata Amien.

Baca juga: Amien Rais Nilai BJ Habibie Sosok yang Mampu Merangkul Segenap Bangsa

Amien pun mengenang Habibie sebagau sosok yang mengajarkan untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam.

"Pak Habibie ini dalam sisi agama hamba Allah yang saleh, yang baik, jujur pada diri sendiri, jujur pada masyarakat dan jujur pada Tuhannya. Ini jutaan rakyat Indonesia menjadi terkejut karena kehilangan beliau ya," kata dia.

5. Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan datang ke rumah duka bersama ibundanya, Aliyah Rasyid Baswedan. Menurut Anies, sang ibunda memiliki kedekatan khusus dengan presiden ketiga Indonesia itu di bidang pendidikan.

Pasalnya, mereka pernah bekerja sama di bidang pendidikan, yakni pemberian beasiswa bagi pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan kuliah di dalam maupun luar negeri.

"Saya bersama ibunda yang datang dari Jogjakarta. Kebetulan Ibu dan Bapak Habibie lama bekerja bersama dalam kegiatan beasiswa di mana anak-anak mendapatkan biaya untuk sekolah dan kuliah," kata Anies.

Baca juga: Anies: Habibie Insipirasi Jutaan Rumah Tangga di Indonesia

Anies mengenang sosok Habibie sebagai pribadi yang memberikan teladan baik bagi pemuda pemudi Indonesia. Sosok Habibie yang jenius sering dijadikan cerminan tokoh kesuksesan bagi para orangtua.

"Begitu banyak anak-anak yang dikirim ke universitas terkemuka untuk belajar teknologi, jutaan rumah tangga setiap hari mengingatkan anak-anaknya belajarlah yang rajin biar seperti Bapak Habibie," ujar Anies.

6. Basuki Tjahaja Purnama

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sempat beberapa kali bertemu dengan Habibie, di antaranya untuk melakukan kegiatan nonton bareng.

Ia mengenang Habibie sebagai tokoh nasional yang sering memberikan karya terbaiknya kepada Indonesia. Kepergian Habibie diharapkan tak menghapus karya-karya tersebut.

Baca juga: Habibie Wafat, Ahok: Indonesia Kehilangan Salah Satu Putra Terbaiknya...

Ia pun menyampaikan doanya agar keluarga yang ditinggalkan dapat diberi kekuatan.

"Semoga diterima di sisi Allah SWT dan tentu keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan sukacita. Walaupun ini dukacita, tapi ada suatu penghiburan," katanya.

7. Susi Pudjiastuti

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengenang sosok Habibie sebagai pribadi yang riang, murah senyum, serta menyebarkan energi positif dan optimisme. Oleh karena itu, Habibie begitu dicintai oleh masyarakat.

Menurut Susi, Habibie pun dikenal sebagai Bapak Demokrasi dan kebebasan pers di Indonesia.

Baca juga: Susi Pudjiastuti: BJ Habibie Selalu Menebarkan Energi Positif....

"Terakhir ketemu (BJ Habibie) di Batam akhir April, waktu saya habis penenggelaman kapal. Saya cerita kepada beliau, beliau bilang go still standstill strongcontinue your work. Itu saya pikir luar biasa, selalu memberikan optimisme dan dukungan, beliau tidak pernah punya energi negatif," ungkap Susi.

8. Bambang Soesatyo

Adapun, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengaku punya kenangan yang tak terlupakan bersama Habibie ketika ia meminta restu untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar.

Kala itu, Habibie hanya berpesan untuk mengutamakan kemajuan serta kesejahteraan rakyat Indonesia melalui partai berlogo pohon beringin tersebut.

"Beliau memberikan pesan kepada kami semua di Partai Golkar bahwa Golkar harus terus dipertahankan menjadi partai karya yang selalu memiliki inovasi kerja nyata bagi pembangunan yang sebesar-besarnya untuk kemajuan dan kesejahterahan rakyat," kata Bamsoet.

Baca juga: Bamsoet Akui Sempat Minta Izin Habibie untuk Maju sebagai Ketum Golkar

Selain itu, Bamsoet menambahkan, cita-cita Habibie untuk memajukan industri penerbangan Indonesia diharapkan mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

"Pesan beliau, apa yang sudah beliau lahirkan yaitu program pembangunan pesawat bisa dibantu oleh pemerintah," ujar Bamsoet.

Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie wafat pukul Rabu (11/9/2019) pukul 18.03 WIB.

Habibie meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.

Habibie telah menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto sejak 1 September 2019.

Selama masa perawatan, Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.

Habibie dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata, Jakarta Selatan, tepatnya di samping makam almarhum istrinya, Hasri Ainun.

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden