Komandan Garda Revolusi Iran: Kami Ingin Damai tapi Kami Tak Takut jika Perang

Senin, 20 Mei 2019 | 03:00 WIB
AFP/ATTA KENARE Komandan Garda Revolusi Iran Mayor Jenderal Hossein Salami.

TEHERAN, KOMPAS.com - Komandan Garda Revolusi Iran Mayor Jenderal Hossein Salami menyatakan negaranya tidak ingin jika terjadi perang melawan Amerika Serikat (AS).

Meski menginginkan damai, namun Salami seperti dikutip kantor berita Fars via Russian Today Minggu (19/5/2019) menegaskan Iran siap jika harus berkonflik dengan AS.

Baca juga: Arab Saudi Tak Ingin Berperang Melawan Iran, tapi...

"Perbedaan antara kami dengan mereka (AS) adalah mereka takut untuk perang dan tidak mempunyai keinginan untuk melakukannya," sindir komandan 59 tahun itu.

Komentar Salami senada dengan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif yang menuturkan Iran tak berperang, dan menyatakan tak ada negara yang ingin berkonflik dengan mereka.

Salami beberapa kali melontarkan komentar tentang tensi dengan AS setelah Washington mengerahkan armada perangnya ke Teluk Persia sebagai bentuk "peringatan".

Jenderal bintang dua itu menuturkan langkah itu merupakan perang psikologi, dan mengungkapkan mereka sudah terbiasa dengan kehadiran militer skala besar AS di sana.

Kemudian pada Sabtu (18/5/2019), Salami mengejek sistem politik di AS dan membandingkannya dengan tragedi 11 September 2001, atau dikenal dengan 9/11.

Salami mengatakan, sistem politik AS banyak celahnya. Meski terlihat sangat menakjubkan, nyatanya sistem itu seperti osteoporosis. Dia membandingkan dengan World Trade Center.

"Cerita Amerika seperti World Trade Center yang kolaps dengan serangan tiba-tiba," kata Salami merujuk kepada gedung kembar yang dihantam saat tragedi 9/11 terjadi dikutip CNBC.

April lalu, Presiden Donald Trump mengumumkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, menjadi militer resmi pertama yang masuk ke dalam label tersebut.

Teheran melalui Dewan Keamanan Nasional Tertinggi kemudian menyatakan Komando Pusat AS (CENTCOM) serta organiassi yang berada di bawah naungannya sebagai teroris.

Kekhawatiran akan tensi Iran dan AS yang memenas sempat merebak setelah New York Times melaporkan Pentagon mengusulkan untuk mengirim 120.000 pasukan ke Timur Tengah.

Baca juga: Garda Revolusi Iran Diklaim Sukses Terbangkan Drone Mata-mata Melintasi Kapal Induk AS

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden