Gaet Minat Generasi Milenial ke Sektor Pertanian lewat Aplikasi

Kamis, 27 Desember 2018 | 20:09 WIB
Dok. Pribadi Jowala Sagala Jowala Saga, mahasiswa IPB memenangkan Djarum National Writing Competition 2018 kategori iptek lewat aplikasi VertixPlant yang mendorong minat generasi milenial terhadap sektor pertanian.

KOMPAS.com - Sebagai negara agraris, pertanian di Indonesia masih menjadi sektor yang diharapkan memiliki potensi besar dalam memberikan kemakmuran rakyat.

Potensi sektor ini masih dapat dikelola secara maksimal. Apalagi generasi milenial, cenderung kurang melirik sektor pertanian.

Untuk membantu sektor pertanian Indonesia yang mulai ditinggalkan kalangan milenial, mahasiswa semester 7 Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan Manajemen, Jowala Saga, memiliki sebuah gagasan inovasi prototype aplikasi pertanian modern yang diberi nama "VertxPlant".

Pertanian kurang diminati milenial

"Berdasarkan data BPS dari sekitar 62 juta pemuda Indonesia, hanya 14,3 juta (23%) yang terjun di sektor pertanian," ujar Jowala.

Ia menambahkan dengan kemampuan adaptasi dan teknologi yang jauh lebih tinggi dibandingkan generasi-generasi sebelumnya, generasi milenial cenderung memilih sektor industri yang jauh lebih pasti untuk mendapat penghasilan tetap serta jaminan masa depan dibandingkan sektor pertanian.

Baca juga: FISIP UI: Ini 4 Karakter Pemilih Milenial

 

"Banyak kaum milenial memiliki stereotipe bahwa pertanian tidak keren atau kekinian, hanya untuk orang desa, dan memiliki ketidakpastian yang tinggi karena berhubungan dengan alam. Pemikiran mereka tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya pula benar," lanjut Jowala.

Hal pasti yang kita tahu bahwa stereotipe itu muncul karena masyarakat kita sendiri lah yang menciptakannya, sehingga membuat kaum milenial semakin enggan mengembangkan pertanian Indonesia, ujarnya.

Pertanian berbasis smartphone

“VertixPlant adalah sebuah aplikasi pertanian terintegrasi yang menggabungkan teknik pertanian vertikultur hortikultura modern, media sosial, dan kemudahan perawatan tanaman dengan teknologi terkini berbasis smartphone, jelas Jowala mengenai aplikasi hasil inovasinya.

Jowala menerangkan, "VertixPlant saya buat berdasarkan Verticulture Plant, karena aplikasi ini nantinya akan berkolaborasi dengan penerapan pertanian vertikultur yang cocok di daerah perkotaan".

Ia menyampaikan dengan menggunakan "VertixPlant", generasi milenial akan dimudahkan dalam merawat tanaman dengan penggunaan teknologi media tanam bernutrisi dan teknologi pengontrol unsur tanah yang terhubung langsung dengan telepon pintar.

"Aplikasi ini akan memberikan tanda secara otomatis ketika unsur tanah mulai kekurangan nutrisi dan mencegah kematian pada tanaman," katanya.

Juara "Djarum Writing Competition"

Jowala Saga, mahasiswa IPB memenangkan Djarum National Writing Competition 2018 kategori iptek lewat aplikasi VertixPlant yang mendorong minat generasi milenial terhadap sektor pertanian. Dok. Pribadi Jowala Saga Jowala Saga, mahasiswa IPB memenangkan Djarum National Writing Competition 2018 kategori iptek lewat aplikasi VertixPlant yang mendorong minat generasi milenial terhadap sektor pertanian.

Jowala juga menjelaskan bahwa aplikasi ini nantinya akan memiliki 3 keunggulan yaitu, (1) aspek sosial yang akan terhubung dengan media sosial dan khusus untuk berdiskusi pertanian kekinian, (2) aspek produk merupakan fasilitas belanja untuk kebutuhan bertanam modern, serta (3) aspek layanan yang memberikan pelayanan perawatan pertanian bagi kaum milenial yang memiliki kesibukan.

Ide ini telah mengikuti kompetisi nasional "Djarum National Writing Competition" bulan September lalu dan menyabet Juara 1 kategori Iptek.

Langkah selanjutkan Jowala akan mengajukan paten terhadap gagasan aplikasi tersebut dan sedang berusaha menjalin kerja sama dalam pengembangan aplikasi ini.

Ia berharap pemerintah melalui Kementerian Pertanian dapat membantu realisasi aplikasi "VertixPlant" ini. "Dengan aplikasi ini, kaum milenial akan memiliki kesempatan menaruh minat di sektor pertanian diantara kesibukan mereka, meski sebagai hobi," harapnya.

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden