Kelakar Prabowo soal Menteri Susi yang Akan Kena "Reshuffle"

Sabtu, 22 September 2018 | 17:59 WIB
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Calon Presiden Prabowo Subianto saat menjadi narasumber bedah buku Paradoks Indonesia, dengan purnawirawan TNI/Polri, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Prabowo Subianto sempat berkelakar mengenai Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang akan segera diganti oleh Presiden Joko Widodo.

Hal itu ia ungkapkan saat menjadi narasumber bedah buku "Paradoks Indonesia", bersama purnawirawan TNI/Polri, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018).

Awalnya, Prabowo mengkritik sistem ekonomi Indonesia saat ini yang dinilai telah menyimpang dari amanat Konstitusi, khususnya Pasal 33 UUD 1945. Sebab, banyak sumber daya kekayaan alam yang justru dimanfaatkan oleh pihak asing.

Ketua Umum Partai Gerindra itu pun mengutip pernyataan dua menteri di Kabinet Kerja dari pemberitaan media massa untuk mendukung argumennya tersebut. Salah satunya adalah Susi Pudjiastuti.

Dalam pemaparannya, ia menampilkan gambar Susi lengkap dengan pernyataan soal jumlah kerugian negara di sektor perikanan mencapai Rp 2.000 triliun hingga Rp 3.000 triliun.

"Waktu saya bicara kebocoran Rp 1.000 triliun yang saya hitung, saya diejek, saya ditertawakan. Tapi saya tidak gentar," ujar Prabowo.

"Ternyata malah menteri pemerintah ini mengatakan lebih dari saya. Ibu Susi mungkin kena reshuffle beliau ini. Jawabannya kurang enak," ucapnya sambil tertawa. Sontak peserta acara bedah buku juga ikut tertawa.

Selain itu, Prabowo juga mengutip pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang mengungkapkan adanya kebocoran ekonomi karena devisa tidak kembali.

Di sisi lain, kata Prabowo, Kementerian Keuangan pernah menyatakan ada uang negara sebesar Rp 11.000 triliun yang berada di luar negeri.

"Berarti kan benar ada aliran ke luar. Buku saya sudah dibenarkan oleh tokoh-tokoh pemerintah sekarang. Pemerintah mengakui apa yang saya bicarakan," kata Prabowo.

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden