POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Tekad untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah membuat Sairah binti Jumarno (48 tahun) bersemangat menekuni usaha kecilnya, yakni sebagai pedagang siomay keliling kampung.
Keuntungan hasil jualannya memang tidak seberapa, namun Sairah berusaha menyisihkan rupiah demi rupiah dan menabungnya dengan sabar hingga tujuh tahun lamanya.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, Sairah langsung sujud syukur ketika panitia pemberangkatan haji mencantumkan namanya sebagai salah satu jamaah yang dipastikan berangkat ke tanah suci Mekkah tahun ini dari total 509 jemaah calon haji asal Polewali Mandar.
Baca juga: Kisah Hasma Mampu Sekolahkan 6 Anak hingga Menabung untuk Naik Haji dari Jualan Jepa
Ditemui Kompas.com di kediamannya di Jalan Pendidikan, Desa Sugiwaras, kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Sairah tampak sumringah. Dia sedang mempersiapkan dagangannya.
Walaupun sudah dipastikan berangkat haji, lengkap dengan semua dokumennya, Sairah masih tetap berjualan siomay berkeliling kampungnya. Pelanggan utamanya adalah murid-murid sekolah.
“Alhamdulillah usaha saya menabung bertahun-tahun hingga lebih dari tujuh tahun akhirnya saya bisa berangkat haji,” tutur Sairah, Rabu (18/7/2018).
Menurut Sairah, dia sibuk mempersiapkan dagangannya sejak subuh. Dia kemudian mulai berdagang pukul 07.00 Wita. Dia berkeliling menghampiri sekolah-sekolah langganannya pada jam istirahat atau sebelum jam sekolah dimulai.
Selepas jam sekolah, ibu empat anak ini masih menjajakan siomay dagangannya berkeliling kampung.
Baca juga: 30 Tahun Menabung Upah Memijat, Nenek Damiati Berangkat Haji
Sesuai dokumen keberangkatan haji tahun ini, Sairah tergabung dalam kloter pertama jamaah haji asal Polewali Mandar yang tergabung di kloter 16.
Rombongan Sairah akan diberangkatkan secara resmi pada 28 Juli 2018 mendatang melalui embarkasi Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar.
“Mudah-mudahan saya bisa menunaikan haji dengan selamat (mabrur) hingga kembali ke tanah air,” tutur Sairah.