Video Ini Dijadikan Bukti oleh Trump Bahwa Ada Kekerasan dalam Game

Jumat, 9 Maret 2018 | 14:17 WIB
AFP PHOTO/MANDEL NGAN Presiden AS Donald Trump berbicara terkait insiden penembakan di sekolah Florida, di Ruang Penerimaan Diplomatik Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (15/2/2018). Sebelumnya pada Rabu, 14 Februari, terjadi insiden penmbakan di SMA Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, yang menewaskan 17 orang.

KOMPAS.com - "Bukankah ini kekerasan?", begitu komentar Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ketika memperlihatkan cuplikan video game dalam agenda pertemuan bersama para petinggi industri video games.

Dalam video tersebut, ditampilkan beberapa adegan kekerasan yang muncul di video game, seperti penembakan, penusukan dan pembacokan.

Agenda pertemuan yang dilaksanakan di Gedung Putih tersebut, merupakan tindak lanjut dari masalah kekerasan dalam video game, yang menurut Trump menjadi salah satu pemicu meningkatnya kekerasan di AS.

Terlebih setelah kejadian penembakan di SMA Marjory Stoneman Douglas High School, Parkland, Florida pada 14 Februari lalu.

Baca juga: Trump Ingin Bertemu Pimpinan Industri Game, Ada Apa?

"Kita harus mewaspadai internet, karena banyak hal buruk terjadi kepada anak muda dan pikiran para anak muda, dan pola pikir mereka telah dibentuk (dari internet)", jelas Trump setelah kejadian penembakan yang menewaskan 17 orang tersebut.

"Dan untuk video games. Saya mendengar banyak orang mengatakan tingkat kekerasan di video games sangat membentuk pola pikir anak muda", imbuh Trump.

Ia mengimbau para pelaku industri game dan juga film yang memuat unsur kekerasan, untuk memperbaiki sistem rating produk mereka.

Berikut adalah video montase dari beberapa judul game, yang dibuat oleh Gedung Putih, dan diputar dalam pertemuan Donald Trump dengan pelaku industri game:



Pengalihan isu?

Perwakilan eksekutif industri game yang hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya, CEO ZeniMax, Robert Altman; CEO Take-Two, Strauss Zelnick; dan bos Entertainment Software Association (ESA), Michael Gallagher.

Dilansir KompasTekno dari Polygon, Jumat (9/3/2018), beberapa pelaku game industri memandang jika pertemuan ini hanyalah pengalihan isu setelah lobi senjata yang dilakukan Trump dengan National Rifle Association (NRA).

NRA adalah lembaga swadaya yang menyuarakan hak kepemilikan senjata, dimana pergerakan mereka banyak ditentang publik AS setelah kejadian penembakan tersebut.

Setelah pertemuan tersebut, ESA memberikan keterangan bahwa pihaknya mengapresiasi agenda bersama Trump dan jajaran petinggi Gedung Putih.

"Kami mendiskusikan beberapa hasil penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara video game dan kekerasan", jelas perwakilan ESA.

ESA menambahkan perlindungan video game telah sesuai dengan First Amendment yang digunakan untuk menjamin hak kebebasan di AS, dan bagaimana sistem rating di industri game membantu para orangtua membuat pilihan hiburan yang sesuai secara efektif.

Game Uncharted 4: A Thiefs Endist Game Uncharted 4: A Thiefs End
Menurut Program Director Parents Television Council, Mellisa Henson, pertemuan tertutup tersebut berlangsung khidmat tapi penuh dengan perdebatan. Henson yakin jika kekerasan dalam video game memang memiliki dampak negatif bagi kehidupan sosial.

Diatur seperti tembakau

Para pelaku industri game tetap berpendirian jika tidak ada korelasi antara kekerasan di dalam video game dan kekerasan di dunia nyata. Namun bagi Trump, alih-alih menyoroti penjualan senajata api di AS, Ia justru menitik beratkan kritik terhadap video game.

"Saya pikir dia (Trump) sangat terganggu oleh kekerasan, kekejaman, dan hal-hal yang tidak pantas untuk anak-anak di dalam video game", tutur Brent Bozell, ketua Media Research Council yang sangat menentang video game.

Menurutnya, Trump perlu membuat regulasi untuk video game, sebagaimana regulasi soal tembakau dan alkohol.

Baca juga: Benarkah Game Kekerasan Pemicu Orang Jadi Agresif?

Lembaga non-profit, International Game Developers Association, mencela tudingan korelasi antara video game dan kekerasan akibat senjata api.

Menurutnya, mengambing-hitamkan video game dan bentuk media lain secara konsisten dengan menolak mempertimbangkan alasan rasional lain, seperti pembatasan penjualan senjata, justru membodohi rakyat AS.

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden