Arah Pembangunan Selalu Berganti, Megawati Sebut Seperti Menari Poco-poco

Kamis, 8 Maret 2018 | 16:59 WIB
Istimewa Presiden kelima RI sekaligus Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri usai menerima gelar Doktor Honoris Causa di bidang politik dan pemerintahan oleh IPDN

JATINANGOR, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengingatkan pentingnya haluan negara dalam proses pembangunan.

Hal itu disampaikan Mega saat membacakan orasi ilmiah ketika ia dianugerahi Doktro Honoris Causa di bidang politik dan pemerintahan oleh Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Balairung IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (8/3/2018).

"Politik pemerintahan yang disusun berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sudah selayaknya dan sudah seharusnya ditetapkan kembali dalam sebuah Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)," kata Megawati.

(Baca juga: MPR Sepakat Menghidupkan Kembali GBHN)

Ia mengeluhkan proses pembangunan di Indonesia saat ini seperti bongkar pasang lantaran arahnya selalu berganti setiap berganti pemimpin.

Hal itu, kata dia, berlanjut hingga sekarang di era otonomi daerah.

Ia juga sempat membicarakan kemungkinan mengaktifkan kembali GBHN melalui amandemen UUD 1945 dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan.

"Kita ini seperti menari poco-poco. Kapan satu saat ada di depan, begitu saat ganti pemerintahan bisa lalu ke belakang. Saya bilang bapak Zulkfili kita renungkan dan evaluasi," kata Mega lagi.

(Baca juga: Theo L Sambuaga : GBHN Dapat Jadi Pedoman Pembangunan Nasional Jangka Panjang)

Ia menambahkan Indonesia segera memerlukan cetak biru rencana pembangunan semesta yang menyeluruh sehingga semuanya terencana dan tidak tumpang tindih.

"Jadi arahan politik yang disusun Pancasila dan disusun berdasarkan UUD 1945, sudah seharusnya ada. Whatever namanya mau GBHN perlu sekali kita pikiran sekali secara mendalam dan cermat tentang pentingnya GBHN sebagai pedoman," lanjut dia.



Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden