12 Tahun Menabung, Petugas Kebersihan Ini Naik Haji Bersama Istrinya

Jumat, 11 Agustus 2017 | 16:06 WIB
KOMPAS.COM/ RAJA UMAR Cut Din Manaf (70) dan Isterinya Romlah (50) warga Desa Seunubok, Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat sedang membersihkan halaman Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, Jumat (11/08/17)

MEULABOH, KOMPAS.com - Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi gunung. Itu lah yang dipegang Cut Din Manap (70). Dari penghasilannya sebagai petugas kebersihan (cleaning service) yang tidak seberapa, dia menyisihkan setengahnya agar bisa berangkat menunaikan ibadah haji ke Mekkah, Arab Saudi.

Setelah 12 tahun menabung, Cut Din yang merupakan cleaning service Masjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh, Aceh, tahun ini akan berangkat naik haji bersama sang istri, Romlah (50).

“Saya cita-cita naik haji sudah lama, saat saya masih kerja serabutan tahun 1970-an waktu anak saya masih kecil,” kata Cut Din kepada Kompas.com.

Cut Din mengaku bekerja sebagai cleaning service di Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh sejak tahun 2005 lalu pasca tsunami, dengan gaji awal Rp 250.000 per bulan.

“Sebelum tsunami saya sempat bekerja di kantor Dinas Perkebunan sebagai cleaning service dan jaga malam, gajinya waktu itu juga Rp 250.000. Tetapi setelah tsunami tahun 2005, alhamdulillah saya diterima di Masjid Agung sebagai cleaning service juga,” katanya.

Sejak dirinya bekerja di masjid agung tersebut, dari gaji Rp 250.000 itu separuhnya selalu dia sisihkan untuk tabungan biaya naik haji.

“Tahun 2009 saya sudah ada uang terkumpul yang saya sisihkan setiap bulan dari gaji sebanyak Rp 5 juta. Kemudian saya bukalah buku tabungan di bank, untuk istri Rp 2,5 juta dan saya Rp 2,5 juta,” sebutnya.

Baca juga: Putar Uang dari Upah Buruh Bangunan, Kakek Ini Ajak Istri Naik Haji

Seiring dengan waktu, gajinya sebagai petugas kebersihan Masjid Agung Meulaboh mengalami kenaikan menjadi Rp 500.000. Kemudian pada 2014 dan sampai sekarang gajinya menjadi Rp 1 juta.

“Setelah saya nyicil bayar biaya naik haji. Tahun 2014, alhamdulillah sudah mampu saya lunasi, totalnya satu orang Rp 31 juta,” ucapnya.

Menjadi petugas cleaning service di masjid, tak hanya sekedar membentangkan alas untuk imam dan makmum, membersihkan lantai, kamar mandi serta seluruh pekarangan masjid, sesekali suaranya juga terdengar merdu saat mengumandangkan azan subuh di Masjid kebanggaan warga Meulaboh itu.

“Setiap pagi saya Pukul 03.30 WIB sudah sampai ke masjid untuk mempersiapkan shalat subuh berjamaah. Mulai membentangkan alas untuk imam dan makmum, membersihkan lantai masjid, kamar mandi, dan lainnya,” kata dia.

Setelah usai melaksanaka shalat subuh berjamaah, Cut Din kembali ke rumah untuk mengambil gerobak sorong dan menggantikan seragam kerja untuk kembali melaksanakan tugas utamanya membersihkan seluruh halaman masjid dari sampah. Sesekali sang istrinyajuga ikut membantunya.

“Ya beginilah setiap hari kegiatan bapak, setelah pergi jam 03.30 WIB mempersiapkan shalat subuh, pukul 06.00 ia kembali kerumah untuk menganti baju dan mengambil gerobak dorong untuk tempat sampah, kadang-kadang saya juga ikut membantu biar kerja bapak cepat selesai,” kata Romlah.

Baca juga: Maksum Kakek Pengayuh Becak Akhirnya Akan Naik Haji

Dia mengaku sempat menggantikan tugas suaminya selama 3 bulan untuk membersihkan pekarangan masjid saat Cut Din terbaring sakit.

“Kan sayang. Kalau tidak, perkerjaan bapak diganti orang lain, takut juga nanti bapak tidak ada tempat bekerja lagi. Karena alhamdulillah dengan bapak bekerja di masjid agung kami sekarang sudah dapat naik haji,” kata dia.

Cut Din Manap dan Romlah dijadwalkan akan berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji bersama rembongan haji lainnya dari Meulaboh pada 19 Agustus ini.

“Insya Allah, tanggal 19, pekan depan kami berangkat. Semoga perjalanan dan ibadah kami lancar,” ucapnya.

Kompas TV Menabung 27 Tahun, Nenek Penjual Ketan Akhirnya Naik Haji



Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden