Maksum Kakek Pengayuh Becak Akhirnya Akan Naik Haji

Kamis, 27 Juli 2017 | 17:22 WIB
KOMPAS.com/Achmad Faizal Maksum, tahun ini menunaikan ibadah haji setelah bertahun-tahun menabung

SURABAYA, KOMPAS.com - Kediaman Maksum (79) di Jalan Kapasan Samping Gang 3 Nomor 31 Surabaya terlihat ramai, Kamis (27/7/2017) siang. Malam nanti bakal ada acara syukuran dan pembacaan doa karena besok, pria penarik becak itu akan pergi ke Tanah Suci.

Sejak pagi hari, banyak kerabat dan tetangganya bertamu di rumahnya di gang sempit samping pusat perbelanjaan di Kelurahan Kapasan Kecamatan Simokerto.

Bertahun-tahun menyisihkan penghasilan sebagai tukang becak, akhirnya bapak 14 anak itu akan menyempurnakan rukun agamanya.

"Yang penting niatnya, sejak awal saya sudah berniat harus bisa naik haji meski saya hanya seorang tukang becak," katanya.

Maksum memantapkan niatnya berangkat ke tanah suci setelah sebagian besar putranya sudah berkeluarga. Isterinya juga sudah meninggal sejak 1996. Akhirnya pada awal 2010, dia mengungkapkan niatnya kepada Rusdi, menantunya agar dibukakan rekening tabungan haji.

(Baca juga: Berikhtiar sejak Muda, Buruh Tani Berusia 95 Tahun Akhirnya Berangkat Naik Haji)

Sejak saat itu, pengayuh becak yang kerap mangkal di depan pusat perbelanjaan ITC di Jalan Gembong Surabaya itu semakin giat bekerja.

"Tidak hanya bekerja saja, tapi juga berdoa," ucapnya.

Berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, Maksum bergabung dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Muhammadiyah Surabaya. Selama proses manasik, Maksum selalu hadir dengan membawa becaknya.

"Pak Maksum selalu membawa becaknya saat ikut manasik, beliau tidak pernah malu," kata Ali Fauzi, Sekretaris KBIH Muhammadiyah Surabaya.

Maksum tercatat dalam anggota kloter 6 jamaah haji yang akan diberangkatkan melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya, tahun ini.

Jumat besok, dia dan kelompoknya dijadwalkan sudah masuk ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Tahun ini, ada 36.644 calon jemaah haji yang akan diberangkatkan dari Embarkasi Surabaya. Mereka terbagi dalam 83 kloter. Pemberangkatan sejak 28 Juli hingga 11 Agustus 2017.

Untuk kloter pertama calon jemaah haji berangkat berasal dari Kediri dengan jumlah sekitar 1.248 orang. Kemudian ditambah dengan dari calon jemaah haji asal Surabaya, sebanyak 87 orang. 

 

 

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden