Bidik layar video aksi perundungan di Lampung Tengah yang viral di media sosial. LAMPUNG, KOMPAS.com - Dua siswa pelaku perundungan dan pengeroyokan di Lampung Tengah diamankan polisi.
Video perundungan kedua pelaku terhadap korban itu viral di media sosial sejak Jumat (14/10/2022) pekan lalu.
Kepala Satreskrim Polres Lampung Tengah, AKP Edi Qorinas membenarkan, satuannya telah mengamankan dua orang siswa SMA yang diduga melakukan perundungan.
"Antara para pelaku dan korban sama-sama masih di bawah umur. Kedua pelaku sudah kita amankan," kata Edi dalam keterangan tertulis, Selasa (18/10/2022).
Baca juga: Viral di Medsos Aniaya 2 Siswanya, Guru SMA di Poso Minta Maaf, tapi Tetap Dapat Sanksi
Kedua pelaku yang diamankan berinisial IQ (16) dan RD (16), berstatus pelajar SMA.
Para pelaku ini diduga merundung RA (16) di Lapangan Prosida, Bandar Jaya Barat, Kecamatan Terbanggi Besar.
Peristiwa perundungan ini terungkap ke publik setelah sebuah video berdurasi sekitar 30 detik beredar di media sosial.
Dalam video tersebut korban terlihat dipukuli kedua pelaku disaksikan sejumlah pelajar lainnya.
Kedua pelaku bergantian memukuli korban yang hanya bisa berlindung dengan lengannya. Sempat terlihat korban yang jatuh masih juga dipukuli pelaku.
Baca juga: Viral Video Dugaan Pelajar Aniaya Pelajar di Parepare, Korban Alami Pendarahan
Orangtua korban baru mengetahui peristiwa itu setelah video tersebut beredar.
Tidak terima dengan perbuatan kedua pelaku, orangtua korban melapor ke Mapolres Lampung Tengah pada Sabtu (15/10/2022).
Berdasarkan pemeriksaan terhadap pelaku dan korban, peristiwa itu terjadi pada Rabu (12/10/2022) seusai pulang sekolah.
Korban bertemu dengan kedua pelaku di lokasi kejadian lalu bertengkar.
"Ujungnya terjadi perkelahian yang tidak seimbang," kata Edi.
Saat ini, kedua pelaku masih dalam pemeriksaan di Mapolres Lampung Tengah dan dikenakan Pasal 82 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Edi mengingatkan orangtua dan guru untuk selalu mengawasi serta memperhatikan pergaulan anak-anaknya.
“Awasi pergaulan putra-putri kita, bagi orangtua. Begitu juga untuk para guru, agar memperhatikan anak didiknya supaya tidak terjebak dalam pergaulan yang salah, atau pergaulan bebas," kata Edi.
