Simak Tips Ini Agar Berkendara Jarak Jauh Anda Tetap Nyaman

Senin, 3 Agustus 2020 | 11:12 WIB
SHUTTERSTOCK Ilustrasi mudik

JAKARTA, KOMPAS.com - Melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan mobil, terkadang menimbulkan rasa bosan. Jarak tempuh panjang tidak jarang membuat pengemudi menjadi jenuh dengan aktivitas monoton saat menyetir.

Jika hal ini sudah terjadi maka perjalanan yang seharusnya menyenangkan menjadi tidak seperti yang dibayangkan.

Untuk itu, sebelum melakukan perjalanan cukup jauh sebaiknya melakukan perencanaan yang matang.

Sehingga, selama perjalanan bisa menyenangkan dan suasana di dalam kabin juga tidak menimbulkan kejenuhan baik bagi pengemudi maupun penumpang yang lainnya.

Baca juga: Polisi Bakal Tindak Tegas Pengemudi yang Akali Aturan Ganjil Genap

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, ada beberapa tips agar berkendara jarak jauh tetap menyenangkan.

Berikut beberapa tips saat melakukan perjalanan jauh

1. Persiapkan kendaraan yang sesuai

IlustrasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah sebelum melakukan perjalanan jauh, yaitu mempersiapkan kendaraan.

Sony mengatakan, kendaraan yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan jumlah penumpang selama dalam perjalanan.

“Tentukan jenis kendaraan yang akan digunakan, sesuaikan dengan jumlah penumpangnya. Lalu pilih waktu dan arah serta alternatif jalan jika ada kendala,” kata Sony kepada Kompas.com, Minggu (2/8/2020).

Baca juga: Selain Jalan Protokol, 28 Gerbang Tol Ini Juga Berlakukan Ganjil Genap

2. Pastikan tujuan perjalanan

Ilustrasi berkendara di tol trans jawadok.HPM Ilustrasi berkendara di tol trans jawa

Sony mengatakan, menentukan tujuan perjalanan. Mengingat, berpergian bersama keluarga tentulah harus memiliki tujuan yang jelas.

Apakah, akan menuju ke tempat wisata, kuliner atau ke lokasi lain. Sehingga, sebelum melakukan perjalanan harus memastikan tujuan yang disepakati bersama.

“Sebelum perjalanan harus menentukan tujuan yang sudah disepakati. Jangan sampai, nantinya terjadi konflik dalam perjalanan sehingga bisa mengganggu mood dari sang pengemudi,” ujarnya.

Menurut Sony, menjaga mood seorang pengemudi menjadi sesuatu yang cukup penting bisa juga berkaitan dengan keselamatan saat berkendara.

Baca juga: Ini Kendaraan yang Kebal Aturan Ganjil Genap

“Kalau moodnya sudah tidak bagus atau jelek, tidak hanya akan mengganggu perjalanan. Tetapi, juga bisa menyebabkan kecelakaan,” tuturnya.

3. Persiapkan kondisi fisik

Ilustrasi berolahraga di rumahThinkstock Ilustrasi berolahraga di rumah

Mempersiapkan kondisi fisik menjadi hal yang cukup penting. Kondisi pengemudi juga harus bugar dan siap untuk melakukan perjalanan jauh.

“Persiapkan kondisi fisik, pastikan bugar dengan tidur 8 jam sebelum melakukan perjalanan. Sehingga perjalanan menjadi menyenangkan,” ucapnya.

Selain itu, Sony menambahkan, selama melakukan perjalanan pengemudi juga harus beristirahat secara berkala.

Hal ini untuk melepaskan penat selama melakukan perjalanan hingga peregangan otot-otot. Tujuan dari istirahat secara berkala adalah untuk mengembalikan kebugaran dan juga mood dari seorang pengemudi.

Baca juga: Berlaku Besok, Ini 25 Ruas Jalan yang Terapkan Ganjil Genap

“Jadi setelah melakukan perjalanan maksimal 3 jam, wajib beristirahat selama 30 menit. Dan menyisihkan waktu tiga menit untuk stretching dan itu harus didukung oleh penumpangnya,” ujarnya.

4. Hindari rasa kantuk

Ilustrasi berkendara saat ngantuk dan lelahhuffingtonpost.com Ilustrasi berkendara saat ngantuk dan lelah

Menempuh perjalanan dengan jarak cukup jauh dan dalam waktu yang lama kadang membuat pengemudi merasa lelah dan mengantuk.

Padahal, rasa kantuk ini bisa menjadi musuh utama seorang pengemudi dan harus dihindari. Maka dari itu, Sony pun menyarankan agar saat seorang pengemudi yang sudah merasakan kantuk untuk berhenti sejenak.

Pasalnya, mengemudi dalam kondisi mengantuk sangat berbahaya, bisa menyebabkan kecelakaan yang membahayakan diri sendiri atau pun pengguna jalan lain.

“Kalau mengantuk, pengemudi bisa tidur sejenak. Tetapi, sebelum tidur sebaiknya meminum kopi, karena efek dari kopi kan biasanya satu jam setelah meminum,” katanya.

Baca juga: Ingat Lagi Soal Aturan Ganjil Genap yang Mulai Berlaku Besok

Jadi, lanjut Sony, setelah terbangun seorang pengemudi tidak hanya hilang ngantuknya. Tetapi juga mendapatkan efek dari meminum kopi tadi.

5. Memastikan barang yang dibawa

Ilustrasi mudikSHUTTERSTOCK Ilustrasi mudik

Perjalanan bersama keluarga pastinya terdiri dari berbagai usia. Mulai anak, ayah, ibu, bahkan nenek dan kakek.

Maka dari itu, Sony menyarankan agar sebelum melakukan perjalanan atau liburan disepakati dulu apa yang boleh dan tidak boleh dibawa.

Jangan sampai, nantinya ada pertentangan di dalam mobil selama perjalanan berlangsung. Kondisi ini bisa berdampak pada suasana liburan dari keluarga tersebut.

Baca juga: Jika Merasakan Gejala Seperti Ini, Berarti Mobil Butuh Spooring

6. Tidak memaksakan segera sampai

Ilustrasi berkendara mobilSHUTTERSTOCK Ilustrasi berkendara mobil

Keinginan untuk segera sampai di tempat tujuan kadang justru menimbulkan permasalahan sendiri saat menempuh perjalan jarak jauh.

Sony mengatakan, keinginan untuk segera sampai di lokasi tujuan justru bisa mengganggu mood pengemudi.

“Jangan memaksakan diri untuk segera sampai di tujuan, target sampai itu bisa membuat pengemudi menjadi stres,” ucapnya.

Baca juga: Alasan Kenapa Setelah Ganti Ban, Mobil Wajib di Balancing

7. Peran navigator

Ilustrasi berkendara mobilSHUTTERSTOCK Ilustrasi berkendara mobil

Keberadaan seorang navigator atau orang yang duduk di samping kursi pengemudi cukup penting.

Seorang navigator ini bisa memberikan arahan kepada seorang pengemudi termasuk juga menjadi lawan berbicara selama perjalanan.

Navigator juga bisa memberikan arahan kepada pengemudi ketika ada potensi bahaya selama melakukan perjalanan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Ban Motor Matik Lebih Mudah Bocor

Sehingga, navigator bisa mengingatkan pengemudi agar lebih berhati-hati saat mengemudi.

“Jadi saat menjadi Co driver tidak hanya duduk atau tidur saja. Tetapi, juga mengingatkan pengemudi saat di depan ada mobil, atau mengingatkan agar berhati-hari,” ujarnya.

Penulis : Ari Purnomo

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden