Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir. RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi akan mengambil tindakan yang tepat untuk menanggapi serangan terhadap fasilitas minyaknya, jika hasil penyelidikan mengonfirmasi keterlibatan Iran.
Serangan pada Sabtu (14/9/2019) dini hari pekan lalu itu telah menghancurkan dua fasilitas kilang minyak Arab Saudi di Abqaiq dan Khurais.
Amerika Serikat dan Arab Saudi meyakini bahwa serangan tersebut melibatkan Iran, tuduhan yang telah dibantah oleh Teheran.
Disampaikan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir, penyelidikan bakal membuktikan bahwa serangan yang terjadi pada Sabtu (14/9/2019) dini hari pekan lalu datang dari utara dan bahwa Iran turut bertanggung jawab.
Baca juga: Arab Saudi: Serangan yang Hancurkan Kilang Minyak Aramco Datang dari Utara
"Kerajaan akan mengambil langkah-langkah yang tepat berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, untuk memastikan keamanan dan stabilitasnya," kata Jubeir dalam konferensi pers, Sabtu (21/9/2019).
Jubeir menolak untuk berspekulasi tentang tindakan spesifik yang akan diambil pemerintah Arab Saudi dan memilih menunggu hasil penyelidikan.
"Kami percaya serangan yang diluncurkan tidak datang dari Yaman, melainkan dari utara. Investigasi akan membuktikan hal itu," tambahnya.
Riyadh juga telah menolak klaim oleh kelompok gerilyawan Yaman, Houthi, yang didukung Iran, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan terbesar terhadap fasilitas minyak di Arab Saudi itu.
Baca juga: Arab Saudi Tuding Iran Dalang Serangan ke Kilang Minyak Aramco
Serangan terhadap dua fasilitas minyak itu telah berdampak pada penurunan produksi minyak Arab Saudi dan pada akhirnya memicu lonjakan harga minyak dunia.
Penyelidikan awal yang dilakukan Saudi telah menunjukkan adanya senjata buatan Iran yang digunakan dalam serangan.
"Arab Saudi sedang berkonsultasi dengan sekutu-sekutunya untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan," kata Jubeir, menambahkan pihaknya mendesak komunitas dunia untuk mengambil sikap atas insiden serangan itu.
"Kerajaan (Arab Saudi) menyerukan kepada masyarakat internasional untuk ikut memikul tanggung jawab dalam mengecam mereka yang mendukung serangan ini."
Baca juga: Produksi Minyak Arab Saudi Dipastikan Kembali Normal di Akhir September
"Dan untuk mengambil posisi tegas dan jelas terhadap perilaku gegabah yang telah mengancam perekonomian global," ujar Jubeir.
"Posisi Iran adalah mencoba untuk memecah belah dunia dan hal itu tidak berhasil," kata Jubeir.
Sementara Amerika Serikat, yang juga menuding Iran terlibat dalam serangan, telah mengumumkan langkah penjatuhan sanksi baru terhadap Teheran.
Presiden AS Donald Trump menyampaikan bahwa negaranya telah menjatuhkan sanksi baru terhadap bank sentral Iran dan sanksi tersebut disebut Trump sebagai yang terberat yang pernah dijatuhkan AS kepada negara asing.
Baca juga: Fasilitas Minyak di Arab Saudi Diserang, Konsumen AS yang Paling Terpukul
