Pemilik Usaha Pembakaran Arang di Cilincing: Anak Saya Lahir di Tengah Asap, Sehat Sampai Sekarang

Sabtu, 14 September 2019 | 06:00 WIB
Dok. Kominfotik Jakarta Utara Lokasi usaha pembakaran arang batok di Cilincing, Jakarta Utara.

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pemilik usaha pembakaran arang batok dan peleburan timah di Cilincing, Jakarta Utara Mudin Pati (52) mengatakan, apa yang dikeluhkan warga sekitar mengenai gangguan kesehatan yang mereka alami tidak masuk akal.

Pasalnya, Mudin mengaku keluarganya yang sudah berpuluh tahun tinggal di sana tidak pernah mengalami gangguan kesehatan akibat asap tersebut.

"Ya kalau masalah itu kan enggak masuk akal. Oleh karena kalau alasannya asap itu bisa sakit atau bisa menyakitkan itu anak saya dua orang lahir di tengah-tengah asap. Alhamdulillah sehat sampai sekarang," kata Mudin kepada wartawan, Jumat (13/9/2019).

Bahkan, saat ini ia sudah memiliki cucu yang juga tinggal di lokasi tersebut dan tak pernah mengalami gangguan pernafasan.

Baca juga: Diprotes Warga, Pemilik Usaha Pembakaran Arang di Cilincing Minta Dicarikan Lokasi Baru

Meski begitu ia mengaku tidak begitu mengerti masalah polusi udara yang dihasilkan dari pembakaran arang tersebut.

"Kalau masalah polusi kita enggak bisa perkirakan, intinya enggak pakai pembukuan," ucapnya.

Mudin kemudian menjelaskan bahwa apa yang mereka lakukan saat ini hanyalah mencari sesuap nasi untuk menghidupi keluarganya.

Jika memang tidak diizinkan untuk berusaha di lokasi tersebut, dia minta pemerintah bisa mencarikan lokasi baru untuk mereka.

Baca juga: Dinas Kesehatan dan Pendidikan Diminta Bantu Sekolah yang Terdampak Asap Industri di Cilincing

Sebelumnya diberitakan, puluhan lapak industri pembakaran arang dan alumunium yang kerap mengeluarkan asap tebal dan bau menyengat ini dikeluhkan oleh warga sekitar.

Bahkan, salah seorang guru SDN Cilincing 07 pagi berinisial S mengalami pneumonia akut. Diduga penyakit gangguan pernapasan itu disebabkan oleh paparan asap pembakaran arang dan peleburan timah yang tak jauh dari sekolah tersebut.

Atas peristiwa tersebut, para wali murid pun mengkhawatirkan kondisi kesehatan dari anak-anak mereka yang bersekolah di sana.

Editor : Jessi Carina

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden