AMBON, KOMPAS.com — Gubernur Maluku Murad Ismail berharap ada putra-putri terbaik dari Maluku yang dipercaya untuk duduk di kabinet kerja jilid II di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Harapan itu disampaikan Murad Ismail kepada sejumlah wartawan seusai melantik pimpinan SKPD yang baru di kantor Gubernur Maluku, Selasa (23/7/2019).
Menurut Murad, sejauh ini Pemerintah Provinsi Maluku dan DPRD belum merekomendasikan nama-nama tokoh asal Maluku yang dinilai layak untuk disodorkan kepada Presiden Joko Widodo sebagai pertimbangan untuk diangkat menjadi menteri.
"Kami tidak usulkan (nama), kami minta kalau bisa,” katanya.
Baca juga: Soal Ancaman Menteri Susi, Kadis ESDM Karimun Tak Tahu Ada Tambang Pasir di Pulau Buluh Patah
Gubernur Maluku dan Ketua DPRD Maluku Edwin Adrian Huwae sebelumnya telah menemui Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada awal Juli 2019 lalu.
Salah satu agenda yang dibicarakan dalam pertemuan itu ialah meminta pemerintah pusat memperhatikan Maluku, termasuk juga meminta keterwakilan orang Maluku di kabinet.
Murad mengatakan, jika Presiden Jokowi memberikan peluang kepada putra-putri terbaik Maluku bergabung di kabinetnya, pihaknya akan mengusulkan nama-nama tokoh potensial yang dianggap layak.
"Kalau mereka (presiden) jawab bisa, baru kami pikirkan dan usulkan,” katanya.
Baca juga: Menteri Susi Khawatir Laut Indonesia Lebih Banyak Sampah Plastik daripada Ikannya
Sebelumnya, Ketua DPRD Maluku Edwin Adrian Huwae mengaku saat dia dan Gubernur Murad menemui Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pihaknya juga menyampaikan surat atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Maluku agar ada keterwakilan orang Maluku di kabinet.
“Saya dan Pak Murad sudah membuat surat bersama untuk dilampirkan ke Presiden Jokowi. Surat itu ditandatangani atas nama gubernur dan DPRD Maluku, isinya meminta Presiden bahwa sudah saatnya putra Maluku menduduki jabatan menteri,” katanya.