SBY: Dua Hari, Dua Malam, Saya Ada di Tempat Istri Tercinta…

Minggu, 2 Juni 2019 | 00:55 WIB
KOMPAS.com/Jalu Wisnu Wirajati Jenazah istri Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono, disemayamkan di Puri Cikeas, Sabtu (1/6/2019) malam.

BOGOR, KOMPAS.com - Selama dua hari dua malam, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menemani sang istri tercinta, Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono, saat menghadapi masa kritis.

SBY mengatakan, selama masa kritisnya itu, Ibu Ani terus berjuang untuk melawan penyakit kanker yang dideritanya.

"Saya dua hari dua malam, ada di tempat istri tercinta berjuang untuk melawan kanker yang ganas," ujar SBY, saat bercerita di depan Presiden Joko Widodo, Presiden ketiga RI BJ Habibie, dan sejumlah tamu yang datang melayat di kediaman Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/6/2019).

Baca juga: SBY Menangis Saat Menyalami Kerabat di Rumah Duka di Cikeas

SBY mengungkapkan, sebelum Ibu Ani wafat, ia sempat bertemu dengan perawat di National University Hospital (NUH).

Perawat itu mengatakan bahwa Ibu Ani merupakan perempuan yang kuat.

Sebab, Ibu Ani masih dapat bertahan meski sel kanker sudah menyerang beberapa organ tubuhnya.

"Kemarin sempat bertemu beberapa perawat dari rumah sakit di Singapura, (mereka) mengatakan Madam Ani is a strong woman. Ibu semestinya sudah kembali ke Maha Kuasa karena begitu kerasnya hantaman itu, diserang di berbagai organ tubuh tapi masih tetap bertahan," kata SBY.

SBY pun mengaku yakin saat itu sang istri memang tengah berjuang keras melawan penyakitnya.

"Saya tahu yang 46 tahun bersama istri tercinta ini, dia sedang berjuang untuk membuktikan bisa menang melawan kanker darahnya itu," ucap dia.

Baca juga: SBY: Tiga Minggu Sebelum Krisis, Sel Kanker Ibu Ani Menurun Tajam

Ibu Ani Yudhoyono tutup usia setelah berjuang melawan kanker darah di National University Hospital (NUH), Singapura, Sabtu pukul 11.50 waktu setempat. Ibu Ani dirawat di rumah sakit tersebut sejak 2 Februari 2019.

Rencananya, jenazah Ani Yudhoyono akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Jakarta, pada Minggu (2/6/2019).

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden