UEA Sebut Ada 4 Kapal Dagang yang Disabotase di Fujairah

Senin, 13 Mei 2019 | 08:34 WIB
THINKSTOCK Ilustrasi kapal.

DUBAI, KOMPAS.com - Empat kapal komersial menjadi sasaran operasi sabotase di dekat perairan teritorial Uni Emirat Arab.

Demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri UEA pada Minggu (12/5/2019).

Peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa. Meski demikian, pihak berwenang tidak memberikan rincian terkait sifat sabotase tersebut.

Baca juga: Begini Sikap Pemerintah UEA Atasi Pengemis Musiman saat Ramadhan

"Empat kapal dagang komersial dari berbagai negara pagi ini mengalami aksi sabotase," kata kementerian, seperti dikutip dari AFP.

Melansir dari Reuters, insiden terjadi di dekat Fujairah, salah satu pusat kegiatan bunkering kapal terbesar di dunia, yang terletak di luar Selat Hormuz.

Meski ada sabotase, operasional di pelabuhan Fujairah berjalan lancar pada Minggu.

"Menundukkan kapal komersial untuk menyabotase operasi dan mengancam awak dianggap sebagai kegiatan berbahaya," demikian pernyataan pemerintah melalui kantor berita negara, WAM.

Pernyataan tersebut tidak mengidentifikasi kapal dari berbagai negara tersebut. UEA juga tidak menyalahkan negara atau pihak lain atas operasi sabotase yang terjadi.

Terkait peristiwa itu, seorang anggota parlemen senior Iran sekaligus Ketua Komite Keamanan Nasional di parlemen, Heshmatollah Falahatpisheh, mengatakan telah terjadi ledakan di dekat pelabuhan Fujairah.

Namun, pemerintah Fujairah, salah satu dari 7 emirat UEA, membantah laporan ledakan tersebut. Pernyataan kementerian UEA juga menyangkal telah terjadi insiden di pelabuhan.

Baca juga: Umat Islam, Kristen, dan Hindu di UEA Buka Bersama di Gereja

Kini pemerintah telah mengambil tidakan yang diperlukan dan meluncurkan penyelidikan dengan otoritas internasional.

"Komunitas internasional harus melaksanakan tanggung jawab mencegah pihak mana pun mencoba merusak keamanan dan keselamatan maritim," demikian pernyataan kementerian.

Sekutu UEA di Teluk Arab, Bahrain, menyebut insiden di Fujairah sebagai tindakan kriminal yang berbahaya.

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden