"Pustaka Digital" Terobosan Memperkuat Literasi Awal di Daerah 3T

Senin, 6 Mei 2019 | 15:29 WIB
Dok. Dinas Pendidikan Malinau Paulina Melkisidik, salah satu guru di Malinau, menggunakan Pustakan Digital yang menjadi alternatif menghadapi langkanya dan mahalnya buku cerita anak di daerah seperti Malinau.

KOMPAS.com -Kabupaten Malinau berkerjasama dengan Program Inovasi (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia), kemitraan pendidikan antara Pemerintah Australia dan Indonesia, berupaya terus meningkatkan mutu pendidikan kelas awal.

Malinau menjadi salah satu daerah penerima manfaat kerjasama yang difokuskan untuk meningkatkan mutu pembelajaran khususnya topik literasi kelas awal. Fokus literasi kelas awal didasarkan pada hasil Assessment Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) Kemendikbud tahun 2016.

Hasilnya menyebut kemampuan membaca rata-rata siswa kelas 4 SD Kaltara masih dua points di bawah rata-rata nasional. Padahal terampil membaca merupakan kunci agar anak bisa belajar.

Pembelajaran menyenangkan

Menjawab tantangan ini Malinau dan INOVASI bekerjasama meningkatkan keterampilan guru mengajarkan literasi di kelas awal.

Baca juga: #AkuBaca dan Upaya Memperkuat Gerakan Literasi Nusantara

 

Guru-guru dilatih mendeteksi kemampuan membaca anak, kemudian mendesain media dan strategi pembelajaran untuk mengatasinya. Seluruh proses pelatihan dilakukan melalui Kelompok Kerja Guru (KKG).

Enris Lawai, Kepala SDN 002 Malinau Barat mengatakan para guru telah banyak berubah, terutama dalam strategi pembelajaran. Guru-guru kini telah menggunakan media pembelajaran dan cara-cara belajar menyenangkan. Siswa kini lebih menikmati proses belajar.

Hal senada disampaikan Rahmawati, Guru Kelas 2 SDN 002 Malinau Utara. Ia menyebut penggunana media belajar dan Pembelajaran Aktif, Efektif, Kreatif, dan Menyenangkan (PAKEM) mempermudahnya mengampu pembelajaran.

Pembelajaran menjadi lebih bermakna. Siswa bisa dengan mudah menangkap materi yang diajarkan. “Mereka juga semakin rajin datang ke sekolah,” tuturnya.

Membaca bersama guru

Guru-guru kelas awal di Malinau, menggunakan media sederhana untuk memicu meningkatnya keterampian literasi kelas awal. Dok. Dinas Pendidikan Malinau Guru-guru kelas awal di Malinau, menggunakan media sederhana untuk memicu meningkatnya keterampian literasi kelas awal.

Selain pembelajaran, sekolah-sekolah di Malinau juga mendorong tumbuhnya budaya baca. Hampir setiap hari sekolah menggiatkan aksi membaca 15 menit sebelum pembelajaran.

Sekali seminggu menjelang akhir pekan, sekolah melakukan aksi membaca bersama. Kepala sekolah, guru dan siswa duduk di halaman sekolah, di bawah pohon, atau selasar sekolah untuk bersama-sama membaca buku.

Siswa kelas awal (kelas 1,2 dan 3) yang belum bisa membaca, dibantu guru dengan membacakan cerita. Sedangkan siswa kelas tinggi (kelas 4,5 dan 6) membaca secara mandiri. Saranan penunjang literasi pun terus bertambah. Selain perpustakaan sekolah, setiap kelas juga memiliki sudut baca. Anak-anak menjadi lebih dekat dengan buku.

Bahkan tidak jarang, pihak sekolah meletakkan buku diletakkan di selasar sekolah agar anak tetap bisa membaca buku saat istirahat.

Pustaka digital

Hal terbaru tengah dikembangkan di Malinau adalah penggunaan pustaka digital. Program ini dikembangkan The Asia Foundation bersama INOVASI.

Hanya dengan memanfaatkan hp android dan perangkat LCD, guru-guru Malinau sudah bisa membacakan lebih banyak cerita anak. Pendekatan ini efektif untuk mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga buru, seperti yang biasa dihadapi daerah pedalaman dan perbatasan.

Lewat desentralisasi pembangunan tingkat desa dan upaya teknis seperti pelatihan guru, sinergi perpustakaan desa-sekolah dan penumbuhan budaya baca telah memberikan solusi jitu peningkatan akses dan mutu pendidikan di wilayah Malinau yang kebanyakan desanya berada di wilayah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal).

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden