Tanggapi Pertemuan Jokowi-AHY, Demokrat Sebut Terlalu Dini Bicara Koalisi

Jumat, 3 Mei 2019 | 20:39 WIB
Wahyu Putro A Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/5/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/WSJ.

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin menilai pertemuan antara capres petahana Joko Widodo dan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terlalu cepat jika dimaknai untuk membangun koalisi.

Sebab, kata dia, saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum mengumumkan hasil resmi rekapitulasi suara Pilpres 2019.

"Terlalu dini membicarakan posisi-posisi yang Anda tanyakan di posisi yang sekarang ini," ujar Amir saat dihubungi, Jumat (3/5/2019).

Baca juga: Soal Pertemuan Jokowi-AHY, Fadli Zon Bilang Itu Bukan Urusan Saya

Meski demikian, ia mengapresiasi pertemuan antara Jokowi dengan AHY. Ia menilai pertemuan tersebut menunjukkan dinamisnya dunia politik.

Amir mengatakan dalam politik, tak boleh ada harga mati sebab semuanya harus dinamis. Karena itu, meskipun AHY dan Jokowi berbeda sikap politik pada Pilpres 2019, keduanya tetap bisa bertemu.

Baca juga: PDI-P Sebut Pertemuan Jokowi dengan AHY Bahas Banyak Hal

Politisi Partai Demokrat Amir Syamsuddin saat ditemui di Balai Sidang UI Depok, Sabtu (12/11/2016).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Politisi Partai Demokrat Amir Syamsuddin saat ditemui di Balai Sidang UI Depok, Sabtu (12/11/2016).

Meski demikian, Amir menyatakan untuk berbicara koalisi masih harus menunggu hasil resmi dari KPU. Karena itu ia meminta semua pihak menunggu hasil resmi KPU sebelum berbicara membangun koalisi.

"Kita harus patuh bila terbukti bahwa proses pemilu telah dijalankan dengan baik dan benar dan upaya-upaya menguji hasil pemilu telah juga dilakukan dengan benar dan telah dilakukan benar, dan kalau itu sudah dilalui tentu kita akan memiliki presiden terpilih," lanjut dia.

Presiden Joko Widodo angkat bicara atas pertemuan empat matanya dengan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Kamis (2/5/2019).

Baca juga: Soal Pertemuan AHY dan Jokowi, TKN Nilai Demokrat Bersikap Realistis

Tak ikut menyampaikan pernyataan seusai pertemuan bersama AHY di Ruang Kredensial, Presiden Jokowi menyampaikannya melalui akun Twitter-nya @ jokowi.

Ia mengunggah foto pertemuannya dengan AHY di ruang kerja, Istana Merdeka, Jakarta.

Bersamaan dengan unggahan foto itu, ia menulis, "Menerima kedatangan tokoh dan politisi muda, Agus Harimurti Yudhoyono, di Istana Merdeka, sore ini. Pertemuan saya dan Mas AHY ini adalah silaturahmi yang baik, berpayung semangat kebangsaan untuk senantiasa bersama-sama memajukan Indonesia".

Baca juga: Kata Wasekjen PAN soal Pertemuan AHY dan Jokowi

Pada penghujung kalimat, Presiden juga menuliskan, "terima kasih Mas AHY".

Pertemuan Jokowi dan AHY berlangsung sekitar 20 menit di Ruang Kerja Presiden Jokowi Istana Merdeka, Jakarta. Tidak ada seorang pun yang mendampingi pertemuan tersebut.

AHY mengatakan pertemuan itu bukan inisiatif dirinya, melainkan undangan langsung dari Presiden Jokowi.

Baca juga: Pertemuan AHY dengan Jokowi Untuk Turunkan Ketegangan Pasca Pilpres

Perbincangan empat mata tersebut berisi tukar pikiran demi kemajuan bangsa Indonesia ke depan. Selain itu, AHY juga menyampaikan salam hormat sang ayahanda Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono kepada Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan itu, AHY juga mengajak seluruh masyarakat bersabar menyikapi hasil Pemilu 2019.

"Sikap terbaik bagi kita adalah menunggu sampai dengan perhitungan terakhir yang nanti akan diumumkan secara resmi oleh KPU, penyelenggara Pemilu, yang kita harapkan benar-benar bisa menjalankan tugasnya hari ini yang berat," ujar AHY.

Kompas TV Pertemuan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan Presiden Joko Widodo, Kamis (2/5) menjadi angin segar di tengah polarisasi politik pasca-pemilu 17 april 2019. Apakah pertemuan ini menjadi sinyal politik Partai Demokrat untuk berlabuh? Ada apa di balik pertemuan keduanya?



Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden