Memulai Era Baru di Jepang, Begini Pidato Pertama Kaisar Naruhito

Rabu, 1 Mei 2019 | 10:16 WIB
STR Kaisar baru Jepang, Naruhito (kiri), menyampaikan pidatonya ketika Permaisuri Masako (kanan) yang baru berdiri di sampingnya setelah upacara naik takhta di ruang negara Matsu-no-Ma di dalam Istana Kekaisaran di Tokyo pada Rabu (1/5/2019). (AFP/Japan Pool)

TOKYO, KOMPAS.com - Rakyat Jepang menyambut kehadiran kaisar baru yang akan menjadi simbol negara.

Diwartakan kantor berita AFP, Kaisar Naruhito mengambil sumpah pada Rabu (1/5/2019) untu menggantikan ayahnya, Akihito, yang mengundurkan diri dari takhta karena alasan kesehatan.

Dalam pidato pertamanya, pria berusia 59 tahun itu mendoakan perdamaian dunia. Dia juga berjanji akan memenuhi tanggung jawab sebagai simbol persatuan rakyat.

Baca juga: Putra Mahkota Naruhito Jadi Kaisar Jepang, Selamat Datang Era Reiwa

"Menengok ke belakang, Yang Mulia Kaisar Emeritus (Akihito), sejak naik takhta, melakukan setiap tugasnya dengan sungguh-sungguh selama lebih dari 30 tahun," katanya.

"Saya bersumpah akan merenungkan secara mendalam pada jalan yang diikuti Yang Mulia Kaisar Emeritus dan yang dilalui oleh para kaisar di masa lampau," ujarnya

"Saya bersumpah akan bertindak Konstitusi dan memenuhi tanggung jawab sebagai simbol negara dan persatuan rakyat Jepang," imbuhnya.

Kaisar Naruhito diharapkan untuk mengikuti gaya kepemimpinan yang modern yang diterapkan ayahnya. Di sisi lain, dia juga harus menyeimbangkan tradisi kuno Takhta Krisan.

"Saya dengan tulus berdoa untuk kebahagiaan rakyat dan kemajuan bangsa serta perdamaian dunia," ucapnya seperti dikutip dari Japan Today.

Naruhito menggantikan ayahnya yang turun takhta pada Selasa. Dia menjadi kaisar Jepang pertama dalam 202 tahun yang mengundurkan diri.

Dalam penobatannya, Naruhito ditemani istrinya, Masako, seorang mantan diplomat yang menempuh pendidikan di Oxford dan Havard, yang kini menjadi permaisuri.

Baca juga: Ini Kesan Trump Terhadap Kaisar Akihito yang Turun Takhta

Dengan mengenakan jas hitam formal, kaisar mewarisi takhta dalam upacara yang dikenal sebagai Keji ke Shokei no gi.

Terdapat tanda kerajaan atau Sanshu no Jingi yang menghiasi upacara itu, terdiri dari cermin suci, pedang, dan permata.

Dalam ritual tersebut, permata dan replika pedang diserangkan kepada kaisar baru.

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden