Timses Anggap Dukungan Keluarga Uno kepada Jokowi Pertanda Buruk bagi Sandiaga

Jumat, 1 Maret 2019 | 16:03 WIB
KOMPAS.com/Ihsanuddin Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Maruf, Raja Juli Antoni, di Sekretariat TKN, Jakarta, Rabu (12/9/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, menilai dukungan keluarga bermarga Uno di Gorontalo merupakan pertanda buruk bagi calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno.

Sebab, menurut dia, Sandiaga tidak bisa mengonsolidasikan dukungan dari keluarga besarnya sendiri.

"Pasti itu pertanda buruk. Orang paling dekat saja menolak, apalagi orang yang jauh," ujar Raja melalui keterangan tertulis, Jumat (1/3/2019).

Raja menduga Sandiaga akan kesulitan mendapat dukungan dalam Pemilihan Presiden 2019.

Raja pun bersyukur atas dukungan keluarga Uno kepada calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini mengatakan, dukungan tersebut menjadi amunisi baru bagi tim sukses.

"Segala bentuk dukungan kami syukuri. Pasti berkontribusi untuk pemenangan Jokowi-Makruf," katanya.

Baca juga: Fakta Viral Video Pedagang Usir Sandiaga Uno, Diprotes Tim Prabowo-Sandi hingga Gara-Gara Injak Lapak

Sebelumnya seperti dikutip dari Tribunnews, keluarga bermarga Uno di Gorontalo mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf.

Dukungan disampaikan saat silaturahim antara Jokowi dan Tim Kampanye Daerah (TKD) Gorontalo, Kamis (28/2/2019). Pernyataan dukungan dibacakan oleh Rudi Hartono Uno.

"Kami keluarga Uno telah bersepakat untuk mendukung sekali lagi Pak Jokowi sebagai presiden," ujar Rudi.

Kompas TV Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengakui, ketiga perempuan yang jadi tersangkakasusdugaan pelanggaran undang-undang ITE dan melakukan kebohonganterhadap pasangan capres Joko Widodo dan Ma’ruf Amin di Karawang, Jawa Barat, adalah relawan pendukung Prabowo-Sandi. BPN menyatakan cara-cara kampanye yang dilakukan ketiganya bukanlah standar kampanye yang diarahkan BPN Prabowo-Sandi. Meski begitu, tidak ada satu pun kecaman yang dikeluarkan, terhadap kampanye hitam ketiga perempuan itu.



 

Penulis : Jessi Carina
Editor : Krisiandi

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden