8 Fakta Menarik Seputar Hotel Indonesia Kempinski Jakarta

Selasa, 6 November 2018 | 22:00 WIB
Dok.Hotel Indonesia Kempinski Hotel Indonesia Kempinski.

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Hotel Indonesia menjadi hotel bersejarah yang dibangun khusus untuk momen Asian Games ke empat yang diselenggarakan 1962 di Indonesia. Sejak 1993, Hotel Indonesia ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh Pemda DKI Jakarta.

Ada begitu banyak kisah dan fakta menarik seputar Hotel Indonesia yang saat ini dikelola oleh Kempinski. Berikut adalah delapan fakta menarik mengenai Hotel Indonesia:

1. Pembangunan yang kontroversial

Pembangunan Hotel Indonesia beserta Stadion Gelora Bung Karno, dan beberapa tugu dianggap banyak pihak sebagai pembororsan.

Sebab Indonesia belum lama merdeka dan keuangan negara masih morat-marit. Namun akhirnya Hotel Indonesia diresmikan oleh Soekarno pada 5 Agustus 1962.

2. Hotel bintang lima pertama di Indonesia

Hotel Indonesia dibangun di pusat Jakarta menempati lahan seluas 25.082 meter persegi, dirancang oleh arsitek asal Amerika Serikat Abel Sorensen dan istrinya, Wendy. Hotel ini dibangun dengan konsep modern minimalis menggabungkan nuansa Sumatera Barat.

3. Fasilitas super mewah

Elevator pertama di Indonesia beroperasi di Hotel Indonesia. Fasilitas mewah lain adalah kolam renang luar ruang, dan klub dansa di lantai 16 dengan jendela kaca besar.

Bali Room Hotel Iindonesia KempinskiDok. Hotel Indonesia Kempinski Bali Room Hotel Iindonesia Kempinski
4. Jadi tempat berkumpul sosialita

Masa jaya Hotel Indonesia dari 1962-1970an. Hotel Indonesia menjadi lokasi berkumpulnya para sosialita, dengan bukti seporsi bubur ayam di hotel ini dijual dengan Rp 1.000, padahal harga bubur di luar hotel saat ini hanya Rp 10 satu porsi.

5. Lokasi menginap dan menjamu tokoh-tokoh penting

Pada 1962 Soekarno pernah menjami Pangeran Norodom Sihanouk dari Kamboja dan pada Februari 1964 Soekarno juga menjamu Presiden Filipina Diosdado Macapagal. Jaksa Agung AS Robert Francis "Bobby" Kennedy juga pernah menginap di Hotel Ini, selain itu juga ada diplomat dari berbagai negara yang pernah menginap di Hotel Indonesia.

Presiden RI Soekarno menggunting pita pembukaan Hotel Indonesia (5/8/1962).Dok.Hotel Indonesia Presiden RI Soekarno menggunting pita pembukaan Hotel Indonesia (5/8/1962).
6. Tamu pertama Hotel Indonesia

Hotel Indonesia mencatat tamu pertama yang menginap adalah Allen Atwalt dari Amerika Serikat. Atwalt bekerja di perusahaan Rockefeller, yang sengaja datang ke Hotel Indonesia untuk menjajal pengalaman menginap.

Maka dari itu ia menginap sebelum pembukaan besar, 5 Agustus 1962. Uniknya foto dokumentasi Hotel Indonesia memperlihatkan Atwalt datang ke hotel diantar becak dan disambut General Manager pertama Hotel Indonesia, William Land.

Tamu pertama Hotel Indonesia, Allen AtlwaltDok.Hotel Indonesia Tamu pertama Hotel Indonesia, Allen Atlwalt
7. Sentuhan Soekarno

Hotel Indonesia tidak lepas dari sentuhan Soekarno, sang pencinta seni. Di banyak sudut Hotel Indonesia sangat mudah menemui patung, lukisan, relief, dan mozaik dinding yang menunjukkan keindahan Indonesia.

Seperti lukisan flora dan fauna Indonesia karya pelukis kenamaan dunia Lee Man Fong, relief batu pahat berukuran 24 meter x 3 meter yang menggambarkan kehidupan masyarakat Bali karya sanggar Sela Binangun dari Yogyakarta, mozaik keramik dinding bergambar Tarian Indonesia karya G. Sidhartam dan pahatan berjudul Gadis Bhinneka karya Soerono.

8. Mereka yang manggung di Hotel Indonesia dan jadi tenar

Hotel Indonesia melahirkan aktor, aktris, dan pelawak legendaris di Indonesia. Pertunjukan teatater, musikal, dan komedi yang menghibur rutin diselenggarakan di Hotel Indonesia.

Teguh Karya sempat menjadi manajer panggung Hotel Indonesia, melambungkan para aktris dan aktor bimbingannya seperti Slamet Rahardjo dan Rima Melati. Tak terkecuali grup komedi Warkop DKI.

 

 

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden