Jelang Peresmian Patung Tertinggi, PM India Diancam Warga Setempat

Senin, 29 Oktober 2018 | 18:28 WIB
AFP/SAM PANTHAKY Para pekerja tengah menyelesaikan patung pejuang kemerdekaan India, Sardar Vallabhbhai Patel, di negara bagian Gujarat. Patung setinggi 182 meter itu akan diresmikan pada Rabu (31/10/2018).

NEW DELHI, KOMPAS.com - Warga lokal yang marah memperingatkan PM India Narendra Modi agar menjauh dari peresmian patung terbesar di dunia yang akan digelar pada Rabu (31/10/2018).

Patung Persatuan yang berukuran 182 meter atau dua kali lebih tinggi dari Patung Liberty dibangun di salah satu sudut negara bagian Gujarat sebagai proyek "mercu suar" Modi.

Namun, warga yang tinggal di sekitar patung pejuang persatuan India Sardar Vallabhbhai Patel berharga lebih dari Rp 6 triliun itu meminta kompensasi atas rusaknya lingkungan.

Baca juga: India Bangun Dua Patung Raksasa Bernilai Rp 15 Triliun

Poster PM Modi dan Menteri Utama Gujarat Vijay Rupani yang didirikan di sebuah kota tak jauh dari lokasi patung dihancurkan atau dihitamkan warga.

Sementara, kepala 22 desa sekitar memperingatkan Modi agar tidak menghadiri peresmian patung raksasa tersebut.

"Kami warga desa bertekad dan memberitahu Anda bahwa pada 31 Oktober, Anda (Modi) tidak diterima di sini. Jika Anda tetap datang, kami tidak akan menyambutmu," demikian surat terbuka para kepala desa.

"Anda dan teman-teman Anda tak hanya menghancurkan sumber daya alam, tetapi secara serampangan mengeksploitasinya untuk kepentingan bisnis," tambah mereka.

Para kepala desa melanjutkan, pembangunan patung di dekat bendungan Sardar Sarovar itu telah menghancurkan Narmada, sungai terpanjang kelima di India.

Selain itu, patung mahal tersebut dibangun di kawasan di mana sebagian warga kekurangan akses pendidikan, kesehatan, dan air bersih.

"Jika Sardar Patel masih hidup saat ini, dia tak akan setuju pendirian patung yang sedemikian mahal," kata tokoh lokal yang juga mantan anggota parlemen, Amarsinh Chaudhary.

"Pembangunan ini hanya demi kepentingan politik sementara rakyat Gujarat masih menderita dan kekurangan kebutuhan paling mendasar," tambah Chaudhary.

Chaudhary melanjutkan, aksi protes akan digelar di hari peresmian patung. Dan pemerintah setempat sudah memperketat pengamanan menjelang kedatangan Modi.

Chotu Vasava, anggota parlemen lokal, mengatakan bahwa patung itu seharusnya dibangun di Delhi. Namun, Modi membangunnya di Gujarat untuk mendapatkan suara dari komunitas Sardar.

Lebih dari 80 persen populasi lokal berasal dari kelompok suku dengan status perlindungan khusus.

Namun, pemerintah Gujarat mengatakan, 185 keluarga yang dipindahkan dari lokasi pendirian patung telah menerima kompensasi berupa lahan baru seluas 475 hektare.

Patung itu dibangun hampir selama empat tahun dengan mengerahkan 3.000 pekerja termasuk ratusan orang dari China.

Modi yakin patung ini akan menarik banyak wisatawan seperti halnya Patung Liberti di New York, AS.

Bahkan pemerintah Gujarat menyebut patung itu bisa menarik 15.000 turis sehari, dengan 200 orang bergantian naik ke puncak patung tersebut.

Meski digadang-gadang sebagai tujuan wisata baru tetapi sejumlah kritikus mempertanyakan minimnya sarana penginapan di sekitar lokasi patung.

Baca juga: Rakyat Negeri Afrika Ini Tolak Pendirian Patung Mahatma Gandhi

Kota terdekat adalah Vadodora yang berjarak 100 kilometer, sementara ibu kota Gujarat, Ahmedabad malah berjarak 200 kilometer dari lokasi patung.

Tak ada jalur kereta api ke lokasi patung sehingga turis harus menggunakan bus dari kota Vadodora.

Penulis : Ervan Hardoko
Editor : Ervan Hardoko

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden