Di Pertemuan Para Sekjen, Jokowi Ditanyai soal Data Kemiskinan

Rabu, 1 Agustus 2018 | 22:36 WIB
Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan Presiden Joko Widodo saat menerima sembilan orang sekretaris jenderal partai politik pendukung di Istana Presiden Bogor, Selasa (31/7/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan para sekjen partai yang bergabung di koalisinya membahas sejumlah isu terkini. Di antaranya yakni masalah kemiskinan yang disinggung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Kami bertanya dan mengkritisi meminta juga klarifikasi soal angka kemiskinan. Karena kemudian apa yang disampaikan Pak SBY dan Prabowo berbeda," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/8/2018).

"Alhamdulilah Pak Jokowi kami tanya dan kritis tetap tersenyum, enggak cemberut. Dengan gaya khasnya yang membuat jadi cair," lanjut Arsul.

Ia mengatakan, selain membahas hal itu, para Sekjen dan Presiden juga membahas sejumlah proyek infrastruktur yang tengah dibangun.

Baca juga: Melalui Twitter, SBY Klarifikasi soal Pernyataan 100 Juta Orang Miskin di Indonesia

Selain itu, dibahas pula utang luar negeri yang kerap dijadikan senjata oleh oposisi untuk mengkritik pemerintah.

Arsul menambahkan, para sekjen menyiapkan buku kecil yang berisikan data capaian kinerja pemerintah untuk disampaikan kepada publik ihwal kebenaran datanya.

"Kami juga sudah dibuatkan buku kecil yang saya kira tadi malam itu dibawa teman-teman ya. Yang berisi data-data kuantitatif lah programnya apa, kemudian pencapaiannya apa persemester tahun ini. Nah itu ada semua," lanjut dia.

Baca juga: Bantah SBY soal 100 Juta Orang Miskin, JK Pastikan Data BPS Valid

Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan sembilan orang sekretaris jenderal partai politik pendukungnya di Pemilihan Presiden 2019, Selasa (31/7/2018) malam, membahas sejumlah langkah strategis pemenangan Pilpres 2019.

Salah satu yang dibahas ialah kritikan oposisi atas kinerja pemerintah. Hal itu kembali mencuat saat SBY menyebut ada 100 juta orang miskin yang perlu dibantu.

Belakangan, SBY mendetailkan pernyataannya melalui akun twitter miliknya.

Kompas TV Sehari setelah pertemuan antara sekjen 9 parpol dengan Presiden Joko Widodo.



 

Editor : Sabrina Asril

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden