JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Komunikasi Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Maridi meyakini, sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jakarta sudah dilakukan dengan baik.
Ia menyampaikan hal itu terkait dengan sejumlah orangtua calon siswa yang mengeluh tidak tahu tahapan pra-pendaftaran PPDB. Para orangtua calon siswa itu menyampaikan keluhan mereka di Balai Kota, Rabu (4/7/2018) kemarin.
Baca juga: Cerita Ibu-ibu Kesal Dilempar-lempar Urus Sekolah hingga Gebrak Meja Pengaduan Balai Kota
"Di spanduk sudah jelas, kemudian di website juga sudah. Enggak mungkinlah enggak tahu," kata Maridi kepada Kompas.com, Rabu.
Ia mengatakan, setiap sekolah juga sudah memahami tahapan PPDB dengan baik.
Sekelompok ibu-ibu yang mengadu ke Balai Kota kemarin adalah warga DKI Jakarta yang anak-anaknya sebelumnya bersekolah di luar Jakarta. Kini mereka ingin melanjutkan SMP dan SMA anak mereka di Jakarta. Namun, ada tahapan pra-pendaftaran pada 25 sampai 27 Juni yang harus dilewati.
Sekelompok ibu-ibu tersebut mengaku diberi informasi yang salah oleh pihak sekolah yang mereka tuju. Sekolah tidak mengarahkan pada pra-pendaftaran melainkan langsung mendaftar di gelombang kedua.
Akibatnya, mereka tidak bisa mendaftarkan sekolah anaknya karena tidak melalui proses pra-pendaftaran.
Maridi mengatakan orangtua yang anaknya sekolah di luar Jakarta umumnya memantau jadwal lewat website. Namun tidak dilarang juga jika ingin bertanya langsung ke sekolah.
Dia tidak percaya ada sekolah yang memberi informasi menyesatkan kepada orangtua calon siswa.
Dia sudah mencoba untuk konfrontasi keterangan orangtua calon siswa itu ke pihak sekolah. Namun para orangtua itu tidak menyebutkan nama oknum di sekolah yang mereka tuju.
"Saya kan tanya ke mereka siapa yang memberi informasi katanya langsung pendaftara tanggal 2 (Juli 2018)? Mereka bilang ada Pak petugas dari PPDB sekolah. Saya tanya namanya siapa? Enggak bisa menjelaskan," ujar dia.
Maridi tidak langsung percaya dengan tudingan para orangtua calon siswa tersebut. Menurut dia, tidak mungkin pihak sekolah tidak paham tahapan tersebut.
"Logikanya, kalau tim dari sekolah itu salah menjelaskan, kan enggak mungkin di sekolah itu banyak yang daftar," kata Maridi.
Baca juga: Disdik DKI Tak Akan Buka Lagi Tahapan Pra-pendaftaran Sekolah
Maridi sudah bertemu beberapa kali dengan sekelompok orangtua calon siswa itu ketika mereka mengadu di posko pengaduan SMKN 1 Jakarta di Jalan Budi Utomo maupun di kantor Dinas Pendidikan. Dia sudah menjelaskan hal yang sama pada mereka.
Namun, mereka masih berjuang dengan melanjutkan aduan ke Balai Kota DKI Jakarta kemarin.
Karena tidak dapat solusi juga, mereka kesal dan marah-marah di depan para PNS yang melayani aduan warga. Mereka menggebrak meja pengaduan itu.
"Kami cuma mau dipermudah pra pendaftaran!" kata mereka.