Amien Rais Bilang PAN Dukung Prabowo, PDI-P Anggap Bukan Sikap Resmi

Kamis, 26 April 2018 | 22:35 WIB
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto saat ditemui di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto enggan menanggapi pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais soal sikap PAN dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.

Sebelumnya, Amien menegaskan bahwa PAN bakal mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Menurut Hasto, dalam struktur kepengurusan PAN saat ini masih tercatat Zulkifli Hasan sebagai ketua umum dan Eddy Soeparno sebagai sekjen.

Oleh sebab itu, keputusan organisasi sebuah partai politik secara resmi hanya berasal dari ketua umum dan sekjen.

"Ya kalau kami melihat PAN, ketumnya adalah Bapak Zulkifli Hasan, sekjennya adalah Pak Eddy. Dalam rangka organisasi yang kami lihat dari PAN kan keputusan organisasi. Jadi, dari Pak Zulkifli, juga dari Sekjen," ujar Hasto saat ditemui di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018).

(Baca juga: Merasa Lebih Tahu Partai dari Zulkifli Hasan, Amien Rais Yakin PAN Dukung Prabowo)

Hasto menjelaskan, keputusan untuk mendukung salah satu pasangan calon dalam Pilpres 2019 oleh setiap partai harus melalui mekanisne internal partai.

Sebuah partai, kata Hasto, memiliki kedaulatan penuh dalam memutuskan hal tersebut dan tak bisa dicampuri oleh partai lain.

"Tentu saja melalui mekanisme organisasi internal di PAN yang mana PDI-P enggak akan campur tangan karena setiap partai kan punya kedaulatan," kata Hasto.

Amien Rais sebelumnya meyakini PAN bakal bergabung bersama Partai Gerindra dan PKS untuk mengusung Prabowo.

Saat ditanya sikap Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang masih membuka opsi untuk merapat ke kubu Presiden Joko Widodo, Amien menjawab bahwa dirinya lebih tahu soal partai daripada Zukifli.

Amien mengatakan, seluruh kader PAN di daerah tak berkenan untuk mengusung Jokowi pada Pemilu Presiden atau Pilpres 2019.

Kompas TV PAN hingga kini belum memutuskan ke kubu mana mereka akan berkoalisi di Pilpres 2019.



Editor : Bayu Galih

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden