Resmi Jadi Sekjen Berkarya, Priyo "Terhipnosis" Trah Soeharto

Kamis, 12 April 2018 | 18:50 WIB
KOMPAS.com/Ihsanuddin Politisi senior yang lama bergelut di Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, kini resmi menjadi Sekjen Partai Berkarya. Pada Kamis (12/4/2018) hari ini, Priyo mewakili partainya untuk hadir dalam Halaqah Kebangsaan di PP Muhammadiyah, Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi senior yang lama berkiprah di Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, kini resmi menjadi Sekjen Partai Berkarya.

Pada hari ini, Kamis (12/4/2018), Priyo mewakili partainya untuk hadir dalam Halaqah Kebangsaan di PP Muhammadiyah, Jakarta. Seluruh perwakilan parpol hadir dalam acara tersebut.

"Hari ini saya ditugaskan oleh Pak Tommy Soeharto, Ketum Berkarya, memenuhi undangan halaqah kebangsaan dari PP Muhammadiyah," kata Priyo kepada wartawan seusai acara.

Baca juga: Diajak Tommy Soeharto, Priyo Budi Santoso Akan Jabat Sekjen Partai Berkarya

Priyo mengatakan, tidak mudah meninggalkan Partai Golkar di mana ia sudah menjadi pengurus inti selama 17 tahun.

Selama 17 tahun itu, kata Priyo, ia sudah menjabat posisi strategis, seperti wakil ketua umum partai hingga wakil ketua DPR.

Namun, Priyo gagal kembali melenggang ke Senayan pada periode 2014-2019.

Terakhir, Priyo bertarung memperebutkan posisi ketua umum pada Munas Golkar di Bali 2016, tetapi kalah dari Setya Novanto.

Baca juga: Priyo Budi Santoso Punya Alasan Khusus Mengapa Pindah ke Partai Berkarya

Belum lama ini, Priyo mendapatkan tawaran dari Tommy Soeharto untuk menjadi Sekjen Partai Berkarya.

"Saya berpikir keras memohon waktu empat hari untuk merenung, dan beliau mempersilakan untuk berpikir, menimbang, dan salat istikharah," kata Priyo.

Dalam waktu empat hari itu, Priyo juga mempelajari visi misi Partai Berkarya.

Ia melihat partai yang baru lolos pada Pemilu 2019 tersebut memiliki banyak kesamaan visi dan misi dengan Partai Golkar.

"Tapi, yang membedakan adalah Partai Berkarya ini murni dipimpin oleh trah Soeharto. Ini yang ikut menghipnosis saya," ujar Priyo.

Kompas TV Sementara itu, putri ke-4 Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto disebut menjadi calon pimpinan MPR dari Partai Golkar.






Penulis : Ihsanuddin

Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden