Kepala Desa di Pamekasan Sulap Tempat Mesum Jadi Lokasi Wisata

Senin, 19 Maret 2018 | 11:35 WIB
KOMPAS.com/Taufiqurrahman Bukit Brukoh yang awalnya jadi tempat mesum kalangan muda-mudi kini disulap menjadi tempat wisata.

PAMEKASAN, KOMPAS.com – Bukit Brukoh di Desa Bajang, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan, awalnya hanya semak belukar. Banyak ular berbisa dan binatang mematikan lainnya menghuni bukit tersebut.

Jalan menuju puncak bukit sudah beraspal, tapi sudah banyak yang tekelupas. Batu seukuran kepalan tangan, tampak di beberapa jalan yang sudah mulai berlubang.

Ketika akhir pekan, bukit Brukoh sering didatangi muda-mudi secara diam-diam. Maklum, di bukit tersebut, terdapat sebuah bangunan pemancar TV yang menjulang tinggi.

Selain itu, udara yang sejuk juga mengundang minat mereka ke bukit Brukoh. Bagi muda-mudi, melihat pemancar hanya sekedar alasan belaka. Padahal tujuannya hanya untuk pacaran.

“Kalau sudah hari Sabtu atau Minggu, banyak muda-mudi yang pacaran di bukit Brukoh. Bahkan beberapa kali ditemukan yang sedang mesum,” ujar Kepala Desa Bajang, Moh Mokri, Senin (19/3/2018).

(Baca juga : Yuk, Berakhir Pekan di Wisata Baru Bukit Brukoh )

Banyaknya muda-mudi berkunjung ke bukit Brukoh itulah, Moh Mokri kemudian berinisiatif untuk menyulap tempat tersebut menjadi tempat wisata. Inisiatif itu muncul ketika dirinya belum menjadi kepala desa. Mokri tidak ingin desanya dicap sebagai tempat maksiat.

“Dulu masih angan-angan saya waktu belum jadi Kades. Alhamdulillah sekarang sudah jadi kenyataan jadi tempat wisata,” tutur pria yang kini menempuh studi pasca sarjana ilmu komunikasi ini.

Tahun 2016 lalu, proyek pembangunan tempat wisata mulai dikerjakan. Dana yang digunakan berawal dari kantong pribadinya karena masih belum ada dana desa (DD) untuk dikelola.

Awalnya, semak belukar yang ada dibabat dan dibersihkan. Kemudian dibangun tempat nongkrong seadanya. Promosi menggunakan media sosial, baik foto maupun audio visual terus digencarkan.

Promosi ini kemudian didengar anggota DPRD dan Pemkab Pamekasan. Barulah Pemkab Pamekasan mulai tertarik untuk ikut mengembangkannya.

 

(Baca juga : Kerukunan Umat Empat Agama di Vihara Avalokitesvara Pamekasan)

Perlahan, pembenahan tempat wisata dibangun. Dalam setahun, bukit Brukoh sudah berubah wajah. Bahkan banyak warga Pamekasan penasaran ingin berkunjung.

“Setelah kita rombak total ternyata banyak orang Pamekasan penasaran. Setiap pekan pengunjungnya selalu banyak. Bahkan kalau bersamaan dengan liburan, ribuan pengunjung yang datang,” imbuh Mokri.

Setelah bukit Brukoh disulap, banyak dukungan dari tokoh masyarakat dan ulama. Sebab Mokri dianggap memiliki jasa untuk memberantas tempat maksiat, menjadi tempat wisata. Bahkan lebih bagus dari tempat wisata yang sudah dikelola oleh pemerintah sendiri.

“Bukit Brukoh sudah berubah dari tempat maksiat jadi tempat rekreasi. Ini butuh dukungan semua pihak agar terus berkembang,” ujar Kiai Samsuri, tokoh ulama Kecamatan Pakong.

(Baca juga : Perpustakaan Nasional Rawat Kitab yang Berusia 300 Tahun di Pamekasan )

Bahkan, pada hari Jumat, di bukit Brukoh digelar doa bersama antara tokoh masyarakat dengan warga setempat. Di Jumat pagi, sementara bukit Brukoh ditutup bagi pengunjung. Baru siang harinya dibuka kembali setelah shalat Jumat.

Kini bukit Brukoh selain jadi tempat rekreasi, juga membantu perekonomian warga setempat. Sebab warga bisa berjualan di lokasi wisata.

Salah satu warga, Mahmud, tak henti-hentinya bersyukur. Awalnya ia ingin pergi bekerja ke luar negeri menjadi TKI. Namun diarahkan kepala desa untuk berjualan di bukit Brukoh. Ia tertarik dan mengurungkan niatnya menjadi TKI. 

Alhamdulillah setelah bukit Brukoh jadi tempat wisata, saya punya pekerjaan dan mengurungkan niat untuk ke Malaysia,” ungkat Mahmud, warga Desa Bajang. 



Agenda Pemilu 2019

  • 20 September 2018

    Penetapan dan pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21 September 2018

    Penetapan nomor urut pasangan calon presiden-wakil presiden

  • 21-23 September 2018

    Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPD, DPR, dan DPRD provinsi

  • 24 September-5 Oktober 2018

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 8-12 Oktober 2018

    Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara

  • 23 September 2018-13 April 2019

    Kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

  • 24 Maret 2019-13 April 2019

    Kampanye rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik

  • 28 Agustus 2018-17 April 2019

    Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)

  • 14-16 April 2019

    Masa Tenang

  • 17 April

    Pemungutan suara

  • 19 April-2 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil tingkat kecamatan

  • 22 April-7 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat kabupaten/kota

  • 23 April-9 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi

  • 25 April-22 Mei 2019

    Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat nasional

  • 23-25 Mei 2019

    Pengajuan permohonan sengketa di Mahkamah Konstitusi

  • 26 Mei-8 Juni 2019

    Penyelesaian sengketa dan putusan

  • 9-15 Juni 2019

    Pelaksanaan putusan MK oleh KPU

  • Juli-September 2019

    Peresmian keanggotan DPRD Kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR dan DPD

  • Agustus-Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten/kota dan DPRD Provinsi

  • 1 Oktober 2019

    Pengucapan sumpah/janji anggota DPR

  • 20 Oktober 2019

    Sumpah janji pelantikan presiden dan wakil presiden